Riauaktual.com - Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Bengkalis Arief Nugroho tiba-tiba saja mempertanyakan kemajuan penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) yang mereka tangani, kepada wartawan.

Padahal, proses hukum perkara dugaan korupsi alat-alat kesehatan tersebut ditangani Pidsus Kejari Bengkalis, bukan oleh wartawan.

Pertanyaan aneh ini terjadi ketika dua wartawan mengkonfirmasi perkara dugaan korupsi proyek pembangunan pusat pendidikan terpadu (PPT) di Desa Pergam, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang saat ini ditangani Pidsus Kejari Bengkalis.

Ditengah wawancara berlangsung, tiba-tiba Tulus mengalihkan pembicaraan ke perkara dugaan korupsi Alkes yang justru mereka tangani dan proses hukumnya mangkrak.

"Saya curiga dengan pak Putra dalam kasus Alkes. Dulu beritanya gencar, sekarang senyap," kata Tulus kepada Adi Putra, wartawan dari Riauaktual.com.

Namun, ketika balik ditanyakan bahwa yang memproses perkara tersebut adalah Pidsus, bukan wartawan, Tulus terdiam.

"Kami ini bukan penegak hukum. Kami hanya sebatas memberitakan. Yang menangani perkara tersebut bapak (Tulus). Harusnya kami yang bertanya bagaimana kemajuan proses hukumnya," kata wartawan media ini balik bertanya.

Mendapat pertanyaan itu, baik Tulus maupun Arief Nugroho terlihat salah tingkah dan akhirnya mengalihkan jawaban dengan alasan minimnya anggaran untuk menangani kasus korupsi di Bengkalis. (put)