Riauaktual.com – Warga Desa Rantau Binuang Sakti (RBS), Kecamatan Kepenuhan, Rokan Hulu (Rohul), berharap adanya perhatian Pemkab Rohul untuk memperbaiki jalan sepanjang 9 kilometer menuju ke desa mereka, yang kini rusak dan memprihatinkan.
Akses jalan tersebut, menurut warga sangat penting karena untuk aktivitas keseharian masyarakat, khususnya meningkatkan perekonomian masyarakat. Terutama mengangkut hasil perkebunan dan pertanian warga. Apalagi di desa tersebut, ada objek wisata religi tempat kelahiran tokoh ulama besar Tariqat Naqsabandiyah, Syekh Abdul Wahab Rokan.
Informasi Kepala Desa Rantau Binuang Sakti, Fajri, kini warganya membutuhkan jalan yang baik. Apalagi, saat ini kondisi jalan sepanjang 9 Km sudah hancur. Bahkan dimusim hujan seperti sekarang nyaris tidak bisa dilalui warga.
“Jalan ke desa kami kini sudah hancur, masyarakat kami sulit melaluinya. Sementara, akases jalan tersebut, satu-satunya bagi warga yang keluar masuk desa,” terang, Fajri, hari ini di Pasir Pangaraian.
Dirinya juga mengakui, bertahun-tahun jalan itu tidak pernah diperbaiki secara tuntas, namun hanya dilakukan tambal sulam atau sekedar base saja saja oleh Dinas terkait itupun hanya dengan dana swakelola saja.
Fajri menyatakan, mereka sudah berkali-kali menyampaikan ke pemerintahan kecamatan Kepenuhan dan kabupaten Rohul, untuk lakukan perbaikan jalan tersebut. Namun hingga lini belum menjadi perhatian.
“Kita sudah sering sampaikan untuk permintaan perbaikan jalan, baik ke Kecamatan Kepenuhan atau Dinas terkait di kabupaten, saya tidak mungkin mengajak masyarakat berdemo,” ucapnya tegas.
Kades dan masyarakat Rantau Binuang Sakti, juga menyayangkan kurangnya perhatian perusahaan besar yang beroperasi di sekitar desa mereka. Padahal saat ini, ada tiga perusahaan perkebunan sawit disana, yakni, PT SJI, PT.PIS 2 dan PT PSA.
“Sementara mereka mempunyai dana CSR (corporate Social Responsibility-Red), bantuan kepedulian mereka untuk masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaannya, lalu kemana dana CSR perusahaan itu selama ini, dan disalurkan ke siapa kemudian siapa mengambilnya,” tanya Fajri.
Selaku Kepala desa, Fajri berharap, usulan mereka untuk perbaikan jalan sepanjang 9 km itu, bisa masuk dalam pembahasan APBD Rohul 2017 yang saat ini masih dibahas DPRD. Bahkan dirinya tidak tahu lagi akan kemana mereka mengadu dan minta perhatian. (Lim)
