RIAU (RA) - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Riau bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau menggelar seminar pencegahan Penularan HIV dan AIDS pada perempuan dan anak di gedung Wanita Jalan Dipenogoro, Pekanbaru, Rabu (21/12/2016).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Syafril mengatakan bahwa prinsip dasar pengendalian HIV/AIDS harus dilakukan bersama antara pemerintah dan masyarakat sampai ke organisasi keagamaan.
"Dalam penularannya, ibu rumah tangga menempati ranking kedua di Provinsi Riau setelah karyawan," ujar Andra, seperti dikutip dari tribunpekanbaru.com.
Ia menjelaskan, untuk karyawan terdapat korelasi antara penghasilan dan kenakalan hingga berlanjut ke rumah tangga.
"Kami mengajak agar masyarakat untuk ikut memeriksakan diri, jangan takut dalam melaksanakan tes HIV karena semua orang berpeluang untuk terkena HIV," tambahnya.
Andra memaparkan penyebaran HIV/AIDS di provinsi Riau tak jauh dari 15 besar dari 34 Provinsi di Indonesia dengan tren yang mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir.
Dari tahun 1987-1997 penularan melalui hubungan seks sejenis, 1997-2007 penularan melalui alat suntik dan 2007 hingga sekarang, penularan melalui hubungan heteroseksual, dari laki-laki pembeli seks kepada isteri atau pasangan dan dari ibu HIV dan bayi.
Sementara itu, Kasi Promkes Dinkes Riau, Rozita menyebutkan, seminar tersebut diadakan berangkat dari tingginya proporsi penularan virus dari ibu ke anak di Provinsi Riau dengan tujuan agar perempuan-perempuan, khususnya di riau mewaspadai, mengantisipasi dan melakukan prilaku tidak berisiko agar terhindar dari infeksi HIV dan AIDS.
Sedangkan materi yang dipaparkan adalah pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, pengalaman pendampingan ibu hamil ODHA dan tendensi penyebaran HIV AIDS di Kota Pekanbaru dan peran perempuan dan keluarga dalam pencegahan HIV AIDS
