SIAK (RA) - Keberadaan program pelatihan peremajaan kelapa sawit yang dilakukan oleh Asosiasi petani kelapa sawit PIR ini merupakan suatu terobosan baru bagi kepentingan para petani sawit yang ada di wilayah Kabupaten Siak.
"Tentunya langkah seperti ini sangat disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Siak," kata Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi pada kegiatan Pelatihan peremajaan kalapa sawit yang ditaja oleh asosiasi petani sawit PIR di Hotel Grand Mempura, yang dihadiri Rektor Instiper, Dr Ir Purwadi MS dan puluhan petani sawit dari beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, Rabu (14/9).
Bupati mengatakan, dengan keberadaan badan pengelolaan dan perkebunan sawit ini diharapkan dapat membantu para petani sawit nantinya. Jangan sampai pula terjadi setelah kebun sawit diremajakan, persoalan kebutuhan sehari-hari para petani menjadi problema.
"Oleh sebab itulah program pelatihan yang dilaksanakan oleh wadah pengelolaan kebun sawit ini bisa membuka celah atau peluang penghasilan bagi petani itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta kepada para peserta pelatihan yang mengikuti program peremajaan ini agar dapat ditindaklanjuti dengan mengestapetkan informasi atau ilmu yang didapatkan selama mengikuti pelatihan ini kepada petani sawit yang lainnya.
"Pada intinya Pemerntah Daerah selalu berupaya serta mencari solusi bagaimana peremajaan sawit dilakukan. Dengan demikian diharapkan tidak muncul kemiskinan baru bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini harus kita wanti-wanti sejak dini," tambah Bupati Siak.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola dan Perkebunan Sawit, Fajar menyampaikan, keberadaan wadah yang baru beberapa waktu lalu dibentuk ini tujuannya adalah untuk membantu mengatasi berbagai persoalan. Khususnya soal peremajaan kebun kelapa sawit milik masyarakat dibeberapa kecamatan yang terdapat diwilayah Kabupaten Siak.
"Program pelatihan peremajaan sawit ini diberikan kepada para petani agar ketika waktu diremajakan sawit yang bersangkutan para petani sudah siap melakukannya. Selain itu, ada juga program untuk sektor pendidikan seperti beasiswa bagi anak petani sawit yang hendak melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2," ujar Fajar. (jas)
