Janji Tutup Masjid dan Larang Al Quran, Wilders Dikutuk Komisi HAM PBB

Janji Tutup Masjid dan Larang Al Quran, Wilders Dikutuk Komisi HAM PBB
Geert Wilders.
RAGAM (RA) - Kepala Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengutuk politisi Barat yang pandai menghasut, seperti Geert Wilders, setelah berjanji akan menutup seluruh masjid di Belanda jika partainya menang pemilu. Zeid Ra'ad Al Hussein mengatakan Wilders menggunakan kefanatikan sebagai senjata politik.
 
Wilders, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan pendukung Brexit Nigel Farage menggunakan taktik yang sama seperti ISIS, tambah Hussein saat memberikan komentar dalam konferensi keamanan dan keadilan di Den Haag, Belanda, Senin (05/09).
 
Dalam manifesto pemilu yang diterbitkan bulan lalu, Wilders mengatakan akan menutup seluruh masjid di Belanda dan melarang al-Quran serta menolak imigran Muslim jika terpilih dalam pemilu tahun depan.
 
Partai Kebebasan (PVV), tempat Wilders bernaung, memimpin dalam sejumlah hasil poling jelang pemilu 15 Maret 2017 mendatang.
 
Dalam peresmian Lembaga Perdamaian, Keadilan dan Keamanan, Hussein mengatakan manifesto PVV "tidak masuk akal" dan menyebut Wilders memiliki banyak kesamaan dengan Trump, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, pemimpin Front Nasional Prancis Marine Le Pen dan mantan ketua partai UKIP Nigel Farage.
 
Menurut dia, mereka semua memiliki kesamaan dengan ideologi yang dianut ISIS.
 
"Jangan salah, saya tidak menyamakan tindakan demagog nasionalis dengan ISIS. Tapi, cara komunikasi, kebohongan dan penyederhanaan yang dilakukan orang-orang populis itu sama dengan taktik propaganda ISIS," tegas Hussein.
 
"Sedekade lalu, manifesto Geert Wilders dan pidato (Trump) di Cleveland dapat menyebabkan kehebohan di seluruh dunia. Sekarang? Sekarang, pernyataan itu hanya ditanggapi dengan sedikit angkatan bahu, dan, di luar Belanda, kata-kata dan rencana merusaknya hampir tidak disadari."
 
Hussein memperingatkan atmosfer penuh kebencian semacam ini dapat meningkat menjadi "kekerasan kolosal". (rimanews.com)
 
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index