Kabut Asap Pekat, Warga Mengeluh Sesak Nafas

Kabut Asap Pekat, Warga Mengeluh Sesak Nafas
kabut asap di pekanbaru

PEKANBARU (RA) - Pekatnya kabut asap yang terjadi disejumlah daerah di Provinsi Riau saat ini, sudah mengganggu aktivitas dan kesehatan warga. Bahkan warga mengeluhkan sesak nafas dan mata perih.

Salah seorang warga Pekanbaru, Afrizal mengaku. dirinya merasa matanya perih dan sesak nafas karena pekatnya kabut asap. Kondisi tersebut, mengganggu aktivitasnya sebagai wirausaha yang tiap hari bolak balik menggunakan kendaraan.

"Dibanding hari hari sebelumnya pagi ini, asap memang sangat pekat sehingga membuat dada saya sesak dan mata perih," jelas Afrizal.

Meskipun pagi ini, hujan sempat turun namun tidak menghilangkan kabut asap yang meyelimuti Kota Pekanbaru. Maraknya pembakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Provinsi Riau menjadi penyebab pekat kabut asap yang menyungkup Kota Pekanbaru.

Sebelumnya Anggota Komisi IV DPRD Kita Pekanbaru, Mulyadi Anwar menghimbau kepada masyarakat kota agar mengurangi aktivitas diluar rumah terutama bagi anak-anak sekolah. Hal ini guna mencegah terjangkitnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasab Akut (ISPA).

"Kalau asap ini kan dampaknya langsung ke masyarakat. Hari ini saya lihat juga kabut asap tipis sudah mulai nampak. Untuk itu, kepada masyarakat Kota Pekanbaru agar mulai mengurangi aktifitas di luar ruangan," himbaunya.

Lebih lanjut disampaikannya, upaya pencegahan ini terlebih difokuskan kepada anak-anak yang rentan terhadap penyakit ISPA. Menurutnya saat beraktifitas diluar rumah anak-anak mungkin bisa dibekali dengan masker.

"Jika mereka sekolah, maka diharapkan pihak sekolah agar perbanyak aktifitas didalam kelas dan memfokuskan kegiatan belajar mengajar didalam ruangan saja," pintanya.

Apabila kondisi asap ini kian membahayakan, politisi dari Partai PKS meminta Kepala Dinas untuk mengambil langkah bijak. Bisa saja pihak sekolah bisa menyediakan AC di setiap ruangan atau menyediakan Air Purifier. Atau Dinas Pendidikan menyediakan ruangan belajar mengajar yang tertutup dan steril.

"Kalau misalnya nanti kondisi asap ini semakin membahayakan, kita minta kepala dinas untuk mencarikan solusinya, kalau sekolah yang tidak memiliki ac, ya dicarikan solusinya seperti dengan menyewa tempat yang tertutup, kalau memang membahakan sekali ya diliburkan saja," pungkasnya. (Tr)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index