DPRD Sesalkan Kejadian Tahanan Polsek Bukit Raya Pekanbaru Kabur

DPRD Sesalkan Kejadian Tahanan Polsek Bukit Raya Pekanbaru Kabur
10 Tahanan yang Berhasil Ditangkap Kembali

PEKANBARU (RA) - Pihak kepolisian terus memburu para tahanan Polsek Bukit Raya, Pekanbaru yang berhasil melarikan diri pada Minggu (29/08) kemarin. Dari 14 tahanan yang melarikan diri, saat ini sudah 10 tahanan yang sudah berhasil dibekuk dan dikembalikan ke sel.

Terkait kaburnya tahanan tersebut, kalangan DPRD Pekanbaru menyesalkan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian. "Kita sesalkan kaburnya para tahanan dari Polsek Bukit Raya. Peristiwa ini semakin menegaskan, para penjahat di Pekanbaru mampu melumpuhkan Polri, bahkan ini terjadi di siang hari," kata anggota DPRD Pekanbaru, Yose Saputra, Senin (29/08).

Politisi Golkar ini juga menyebut, hal ini adalah sebuah keanehan kalau para tahanan bisa kabur dengan mudahnya tanpa merusak sel tahanan, dan dengan hanya memberi sedikit perlawanan.

"Berarti ada kelalaian dan ada kelemahaan dari pihak kepolisian di polsek tersebut, ini harus menjadi tanggung jawab moril dari Kapolres Pekanbaru," ujarnya

Anggota komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi masalah Hukum tersebut juga mengatakan, kelalaian dalam menjalankan tugas oleh anggota Polri ini sudah selayaknya diberi sanksi Indisipliner.

"Ini bukan kali pertama Polsek di Pekanbaru gagal dalam melakukan pengawasan terhadap tahanan, sebelumnya juga pernah mengalami peristiwa tahanan kabur. Sanksi tegas harus diberikan Kapolresta Pekanbaru, dengan mencopot kapolsek dari jabatannya," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menjelaskan, kejadian kaburnya 14 tahanan tersebut terjadi pada Minggu pukul 11.30 WIB siang. Peristiwa itu terjadi saat jam makan siang bagi para tahanan.
     
Ketika itu Aiptu Suteri, petugas piket yang saat itu sedang bertugas bermaksud untuk memberikan jatah makan siang kepada sebanyak 33 orang tahanan dalam sejumlah sel yang berbeda. Guntur mengatakan, sel tersebut terdiri dari dua pintu berbeda yakni pintu utama dan pintu kamar. Seperti biasa, Aiptu Suteri memberikan jatah makan siang melewati pintu utama sebelum membagikan melalui satu persatu pintu sel.

Tiba-tiba, salah seorang tahanan teridentifikasi bernama Leo mendorong Aiptu Suteri hingga terjatuh. Bahkan, Aiptu Suteri dianiaya oleh Leo yang kemudian dibantu belasan tahanan lainnya yang pintu selnya telah terbuka. (DWI)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index