Jumlah Proyek Investasi di Batam Turun Tipis

Jumlah Proyek Investasi di Batam Turun Tipis
Batam, Kepulauan Riau

EKONOMI (RA) - Jumlah investasi proyek di Batam, Kepuluan Riau mengalami  penurunan tipis pada semester ini, dari 98 proyek pada periode yang sama tahun lalu menjadi 97 proyek. Demikian diungkapkan Badan Pengusaha Batam.  

Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan, selain realisasi investasi tersebut pada semester pertama 2016 komitmen investasi yang masuk sebanyak 97 proyek dengan total rencana investasi sebesar USD 361,4 juta.

Dia lebih lanjut mengatakan total rencana investasi sebesar USD 361,4 juta.

"Jumlah tersebut naik dari tahun lalu," kata Purnomo tanpa menyebutkan angka persisnya.

Investasi asing di sektor perdagangan dan reparasi menjadi sektor yang paling banyak diminati sepanjang semester ini, kata Purnomo.

"Investasi baru sektor perdagangan dan reparasi menjadi yang terbesar, mencapai 27 persen dari total investasi baru USD 466,9 juta ," kata  dia.

Selain sektor tersebut, sektor jasa, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik juga masing-nasing mencapai 23 persen.

"Artinya selain perdagangan dan reparasi, dua kelompok sektor usaha tersebut juga masih diminati investor asing atau pun gabungan dengan pengusaha lokal," kata dia.

Dua kelompok lain yang pada semester 2016 menghasilkan investasi baru adalah industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 15 persen. Selain itu industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi yang mencapai 12 persen dari total investasi masuk.

Dari kelima sektor tersebut, investasi dari Singapura menjadi yang terbesar dengan 37 persen. Selanjutnya Malaysia dan gabungan sejumlah negara masing-masing 24 persen, Amerika Serikat 6 persen dan Jerman 9 persen.

"Singapura masih menjadi yang terbesar. Secara umum memang investor dari Asia yang banyak masuk ke Batam," kata Purnomo.

Saat ini negara-negara Kawasan Asia menjadi target promosi dari Badan Pengusaha Batam agar mau menanamkan modalnya di Batam mengingat investasi dari kawasan Amerika dan Eropa belum sepenuhnya pulih akibat terimbas krisis global. (rimanews)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index