PEKANBARU (RA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Anton Charliyan di hadapan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan seluruh pejabat utamanya, menjamin tidak ada lagi gerakan perorangan yang akan bertindak mencederai pemerintah maupun masyarakat.
"Saya malu karena murni insiden kemarin itu dilakukan secara perorangan. Setelah ini tidak ada lagi aksi ataupun gerakan perorangan dan ini adalah janji saya kepada Pak Gubernur dan Wali Kota," kata Anton, saat menggelar apel bersama dengan Wali Kota Makassar di Mapolda Sulsel di Makassar, Rabu (10/08/2016).
Menyinggung insiden berdarah beberapa hari lalu yang melibatkan anggota Polrestabes Makassar, Sabhara Polda, dan Satpol PP Makassar hingga akhirnya terjadi penyerangan ke kantor Wali Kota Makassar, Kapolda meminta kepada semua pihak agar melupakan masa lalu.
"Kejadian tersebut menjadi instropeksi bagi kita agar tidak terulang dan menjadikan kita lebih dewasa dalam bertindak dan berperilaku," ucap mantan Kadiv Humas Polri itu.
Anton pun mempertaruhkan jabatannya sebagai Kapolda untuk menjamin agar keamanan di Sulawesi Selatan tetap kondusif karena tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat mengharuskan semuanya terkendali.
"Mari konsentrasi dengan keamanan di Sulsel, masih banyak persoalan yang butuh perhatian serius seperti kasus begal dan lain-lain. Jangan terlalu fokus sama insiden kemarin, yang pasti jalur hukum sudah ditempuh yang bersalah akan dihukum," katanya.
Menurut Anton, semua pihak harusnya tidak larut dengan masa lalu dan lebih fokus dengan keamanan perlu menjalin kekompakan dengan aparatur negara, khususnya di Sulsel. "Kalau aparatur negara seperti polisi dan pemerintah kompak maka pembangunan akan jalan sesuai dengan harapan kita bersama," tegas jenderal bintang dua itu. (rimanews)
