SDN 026 Pematang Reba Diduga Jual Buku Kepada Muridnya

SDN 026 Pematang Reba Diduga Jual Buku Kepada Muridnya
Buku yg diperjual belikan di SDN 026 Pematang Reba Inhu

RENGAT (RA) - Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun yang diterapkan pemerintah dengan biaya gratis sepertinya hanya isapan jempol belaka, hal itu dibuktikan dengan banyak ditemukan sekolah seperti SD dan SMP yang masih melakukan pungutan dengan dalih uang buku.

Hal ini bahkan terjadi hampir dilakukan oleh setiap sekolah setingkat SMP dan SD yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Demikian juga halnya dengan yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 026 yang berada dijalan Seminai Rengat Barat dimana pihak sekolah secara terang-terangan memungut dengan dalih uang buku mata pelajaran.

"Harga untuk satu buku paket itu Rp 329 ribu," kata S salah satu orang tua siswa SD N 026 seminai.

Tidak hanya itu sekolah juga memberikan informasi di mana toko buku yang menjual paket khusus tersebut.

“Kami diberi alamat lokasi toko buku yang menjual paket buku yang diminta sekolah tersebut”, ujarnya lagi.

Dengan cara itu orang tua siswa mau tak mau membeli buku paket yang dimaksud, namun pihak sekolah bisa menyangkal bahwa mereka menjual buku langsung kepada orang tua siswa.
?
Sementara itu Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 026 Pematang Reba Musa selasa (9/8) membantah jika pihaknya pernah mewajibkan orang tua membeli buku tertentu.

"Itu inisiatif siswa, kami hanya menganjurkan saja," katanya.

Selain itu dirinya juga membantah adanya kerja sama dengan antara pihak sekolah dengan penerbit.

Menyikapi hal ini ketua DPD LSM KPK Kabupaten Inhu Ir. Johansen Simanjuntak mengatakan bahwa jika bicara tentang buku LKS (Lembar Kegiatan Siswa) hal itu tidak perlu dilakukan untuk di Inhu.

"Sebab itu hanya mempermudah bagi guru dalam memberi kegiatan kepada siswa, namun tidak bisa menjamin akan tercapai target pelajaran. Tambahnya guru juga akan kurang kreatif dalam memberi sejumlah pelajaran tambahan seperti tugas rumah kepada siswa", terangnya.

Perlu disadari bahwa tidak semua wali murid itu tergolong keluarga mampu, sehingga Jika dibebankan untuk membeli sejumlah buku tentu akan menyulitkan wali murid dan akan terimbas dari konsentrasi belajar terhadap siswa tersebut," pungkasnya. (Man)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index