Komjen Suhardi isi jabatan strategis usai tersingkir dari Mabes

Komjen Suhardi isi jabatan strategis usai tersingkir dari Mabes
Mabes Polri ungkap pembuat senjata api ilegal.

NASIONAL (RA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru Komisaris Jenderal Pol Suhardi Alius menggantikan Jenderal Tito Karnavian di Istana Negara, Rabu (20/7). Suhardi diangkat berdasarkan Keppres Nomor 70/PPA/2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan pimpinan utama kepala BNPT.

Pelantikan itu membuat Suhardi kembali menempati posisi strategis. Sebelumnya, Suhardi merupakan Kabareskrim lalu dimutasi menjadi sekretaris utama Lemhannas setelah ada perseteruan KPK vs Polri terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri.

"Komjen Pol Drs Suhardi Alius dimutasi ke Lemhannas RI menggantikan jabatan Sekretaris Utama dari Komjen Pol Drs Boy Salamudin," kata Kadiv Humas Mabes Polri saat itu Irjen Pol Ronny Sompie.

Mutasi ini cukup mengagetkan karena dilakukan secara mendadak. Apalagi bila dilihat dari rekam jejaknya, kinerja Akpol angkatan 85 ini patut diacungi jempol. Kariernya pun melesat meninggalkan teman seangkatan bahkan seniornya.

Pengamat Komunikasi Effendi Ghazali dan aktivis HAM Usman Hamid, juga mengaku kinerja tak biasa seorang Suhardi Alius. Mereka mengapresiasi bagaimana ketegasan Suhardi pada anak buahnya.

Bahkan, Usman menilai, gaya Suhardi sama seperti Jokowi yang doyan blusukan. Saat blusukan, Suhardi berpenampilan layaknya warga biasa. Dia hanya memakai sandal jepit, kaus dan celana jeans. Rupanya cara itu ampuh, para anggota tak mengenalinya. Diperlakukanlah Suhardi seenaknya.

"Kalau di pemerintahan daerah ada Jokowi, kalau di Polri ada Suhardi dengan tampilan low profile dan menyamar," puji Usman Hamid beberapa waktu lalu.

Ada kabar beredar pencopotan Suhardi Alius karena dianggap sebagai pengkhianat yang membocorkan data Budi Gunawan ke KPK.

"Pengkhianat tidak boleh ada di lingkungan Polri. Kalaupun dia tidak berkhianat minimal dia tidak cakap dan profesional," kata Budi Waseso kala itu ketika baru menggantikan Suhardi jadi Kabareskrim.

Kini, tugas baru menanti buat Suhardi. Terutama usai tewasnya gembong teroris Abu Wardah alias Santoso.
Lantas apa langkah Suhardi menumpas kelompok sipil bersenjata yang 'bermarkas' di pedalaman hutan di Poso?

"BNPT kan sebagai leading sector, kita mengkomunikasikan untuk unit-unit itu ada di bawah kepemimpinan Pak Kapolri. Kita akan berkoordinasi terus. Kebetulan Pak Kapolri kan juga menangani masalah ini," kata Suhardi.

Suhardi mengakui sangat sulit memutuskan rantai terorisme di Indonesia. Namun dia yakin niatnya untuk mengentaskan terorisme dari Tanah Air akan terealisasi.

"Sekarang ini kita sistematis untuk maju ke depan, bagaimana menghilangkan pemikiran, konsep-konsep radikal di masyarakat kita," jelasnya.(merdeka.com)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index