NASIONAL (RA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan kuliah umum kepada Wasana Praja Calon Pamong Praja Muda Lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri Angkatan XXIII Tahun 2016 di IPDN Jatinangor, Sumedang, Senin (18/7). Wakil Presiden didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Yuddy Chrisnandi.
Dalam kesempatan ini, JK berharap Pamong Praja muda bisa berkontribusi untuk pembangunan dan kemajuan bangsa. Apalagi, persaingan di lintas dunia semakin ketat.
"Harapan kita adalah pada waktunya Anda akan menjalankan kepemerintahan ini bisa memakmurkan, menyatukan bangsa dengan baik, memajukan masyarakat," ujar JK.
Menurut JK, Indonesia terbilang lambat dalam memajukan bangsa ketimbang beberapa negara luar seperti Mongolia dan Korea. Padahal, kata dia, Indonesia memiliki sumber daya alam serta jumlah penduduk yang banyak.
"Negara ini kurang dari tiga juta lebih banyak dari Mongolia, tapi tahun lalu dia hampir menguasai satu per tiga dunia ini dari Asia sampai Eropa, Timur Tengah, Afganistan dan sampai mendekati Amerika padahal penduduknya di bawah sejuta," jelas JK.
Kesuksesan Mongolia dalam menjarah satu per tiga dunia ini tidak lepas dari keberaniannya menerapkan hukum pemerintahan yang baik serta melestarikan budaya. Dengan demikian, JK meminta Pamong Praja muda bisa menjadi pioner membawa Indonesia bersaing seperti negara-negara lain tersebut.
JK menambahkan, Indonesia kini berbeda dari puluhan tahun lalu. Dulu, Indonesia menerapkan sistem pemerintahan otoriter sementara sekarang otonom dan demokratis. Pamong Praja muda tentunya harus bisa berkontribusi untuk negeri baik dari tingkat daerah hingga ke pusat.
"Hampir semua kepala daerah dan pemerintah dipilih secara demokratis oleh rakyat. Kepala desa dipilih, wali kota dipilih, gubernur dipilih dan presiden dipilih. Ananda ini bisa melalui jenjang tersebut," tandasnya.(merdeka.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
