NASIONAL (RA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah mencetak 150 agen yang bergerak untuk membantu pemerintah menangkal pornografi dan pornoaksi di provinsi tersebut.
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Abdullah Latopada di Palu, Minggu (17/07/2016), menyatakan bahwa 150 agen tersebut terdiri atas pemuda lintas agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
"Pemuda dan pemudi di lima agama tersebut dikader diberi bobot untuk menjadi agen membantu pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya pronografi," katanya.
Kemenag Sulteng juga melibatkan pemuda-pemudi berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan pemuda, antara lain Gerakan Pemuda Anshor Sulteng, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk program tersebut.
Mereka, katanya, tidak sekadar menangkal pornografi, melainkan turut serta memberikan pemahaman kepada masyarakat atas bahaya pergaulan bebas yang menyeret generasi muda terlibat dalam kasus narkotika.
Ia menyebut 150 kader tersebut setelah diberikan pemahaman peningkatan sumber daya manusia selama dua hari, di Swissbel Hotel.
Mereka dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat lewat dakwah-dakwah keagamaan di rumah-rumah ibadah.
"Ada berbagai instrumen yang dapat dilakukan oleh 150 agen tersebut, yaitu memberikan dakwah lewat rumah ibadah atau pengaderan organisasi," ujarnya.
Dia berharap, mereka dapat melaksanakan peranan itu di masyarakat dengan menyosialisasikan bahaya narkoba, pergaulan bebas, serta pornografi dan pornoaksi.
Ia mengatakan kehidupan pada era modernisasi yang ditandai dengan kemajuan elektronik, digital, membuat generasi muda rentan terlibat dalam hal-hal negatif.
"Bangsa ini adalah bangsa yang kuat, olehnya generasi muda kita perlu untuk dibina mentalnya agar tidak terjerus kepada hal-hal negatif," ujarnya. (rimanews)
