Disdik Dumai Larang Sekolah Gelar Plonco

Disdik Dumai Larang Sekolah Gelar Plonco
ilustrasi

DUMAI (RA) - Memasuki tahun ajaran baru, biasanya setiap sekolah mengadakan kegiatan Peloncoan bagi siswa baru pada Masa Orientasi Siswa (MOS). Dan kegiatan plonco itu sendiri, kadang-kadang memberi kesan buruk dan terjadinya tindakan kekerasan terhadap siswa baru.

Untuk itu pada tahun ajaran baru 2016 ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Dumai tidak membenarkan lagi kegiatan peloncoan bagi siswa baru.

Untuk mencegah aksi perpeloncoan tersebut, Dinas Pendidikan Kota Dumai sudah mengeluarkan larangan perpeloncoan mengacu pada aturan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. Tujuannya agar kasus perpeloncoan dan kekerasan di lingkungan sekolah tidak terulangi kembali pada MOS.

"Kami sudah melarang aksi perpeloncoan pada kegiatan MOS. Larangan ini sudah kami sampaikan ke seluruh sekolah yang ada di Kota Dumai. Dan kami menghimbau agar kegiatan MOS dijadikan upaya pengenalan lingkungan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, H. Syaari kepada awak media, Selasa (12/7).
 
Syaari menjelaskan, MOS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah.

Tujuannya adalah untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah serta menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru.
 
Dikatakannya, MOS adalah upaya pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tiga hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran baru dan melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya.

"Jika ada yang melakukan aksi perpeloncoan, siswa, orangtua/wali, dan masyarakat dapat melaporkannya ke pihak Disdik Kota Dumai," tegas Syaari. (REL)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index