JAKARTA (RA) — Meninggalkan kampung halaman demi menuntut ilmu bukan perkara mudah. Namun, dua mahasiswa asal Riau, Aliyah Nova Az-Zahra Nasution dan Muhammad Afyan, menunjukkan bahwa mimpi besar dapat diraih dengan semangat pantang menyerah. Keduanya merupakan penerima Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang kini menempuh studi di Universitas Pertamina, Jakarta.

Adaptasi dan Prestasi Aliyah di Dunia Sosial dan Akademik

Aliyah memulai perjalanannya sebagai mahasiswa Hubungan Internasional pada tahun 2023. Berasal dari latar belakang pendidikan saintek saat SMA, ia menghadapi tantangan besar saat harus beralih ke bidang ilmu sosial. Suasana baru di Jakarta, perbedaan budaya, serta sistem pembelajaran yang jauh berbeda dari Pekanbaru, Riau, menjadi batu ujian tersendiri.

“Setiap hari saya menelepon orang tua. Itu yang membuat saya tetap semangat. Teman-teman sesama penerima beasiswa juga sangat membantu proses adaptasi saya,” ujar Aliyah pada Senin (16/6/2025).

Meski awalnya penuh tantangan, Aliyah membuktikan bahwa dirinya mampu bersinar. Ia aktif sebagai anggota UKM Paduan Suara dan menjabat Wakil Ketua Pelaksana Konser Orkestra dan Paduan Suara bertajuk "Love in Harmony", yang akan digelar 12 Juli mendatang. Tidak hanya di belakang layar, ia juga tampil sebagai salah satu penyanyi kuartet.

Kemampuannya dalam komunikasi turut membawanya menjadi MC dalam berbagai acara kampus, termasuk kegiatan protokoler. Di dunia debat, Aliyah pun menunjukkan taringnya. Ia terpilih mewakili Universitas Pertamina dalam National University Debating Championship (NUDC), ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.

“Kami sudah berlatih selama sebulan dengan intensitas dua kali seminggu. Lawan-lawan kami kuat, jadi persiapan harus matang,” katanya.

Meski padat kegiatan, Aliyah tetap menjaga prestasi akademiknya. Ia mengaku terbantu oleh fleksibilitas dan dukungan para dosen, terutama saat harus mengejar ketertinggalan materi.

“Saya pernah tertinggal beberapa mata kuliah, tapi bisa mengejar berkat bantuan materi tambahan dari dosen,” tambahnya.

Afyan: Mengelola Energi, Menginspirasi Desa

Sementara itu, Muhammad Afyan, mahasiswa Teknik Perminyakan angkatan 2023, memanfaatkan masa kuliahnya untuk mengasah kemampuan manajerial melalui berbagai kegiatan sosial dan inovatif.

Afyan menjadi Project Leader program Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Pertamina yang ia beri nama Biosaka-1. Program ini berfokus pada pengolahan limbah tahu dan tempe menjadi energi biogas, sebagai bagian dari upaya penyediaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di wilayah pedesaan.

“Kami membangun sinergi dengan masyarakat desa. Selain teknologi, kami juga membawa semangat untuk mencintai bumi dan hidup berkelanjutan,” ujarnya.

Afyan juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan edukasi mengenai pentingnya EBT. Menariknya, meski aktif di luar kampus, ia mampu menjaga rata-rata IPK sebesar 3,80 selama tiga semester. Kunci keberhasilannya adalah manajemen waktu dan penetapan skala prioritas.

“Urusan akademik tetap nomor satu. Semua kegiatan saya sesuaikan dengan jadwal kuliah,” tegasnya.

PHR dan Komitmen untuk Masa Depan Bangsa

Kesuksesan Aliyah dan Afyan tak lepas dari peran Program Beasiswa Prestasi PHR, bagian dari tanggung jawab sosial PT Pertamina Hulu Rokan. Program ini menjadi wadah lahirnya generasi muda unggul dari Riau yang siap berkontribusi untuk bangsa.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang hulu migas di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021, PHR beroperasi di wilayah seluas 6.200 km² meliputi 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau, dengan 80 lapangan aktif dan lebih dari 11.300 sumur.

PHR tidak hanya memproduksi seperempat minyak mentah nasional, tetapi juga menjalankan program tanggung jawab sosial, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan—sebuah komitmen untuk mendukung kemajuan daerah dan mencetak generasi masa depan yang unggul.

#PHR