SIAK (RA) - Pemerintah Kabupaten Siak menjalin kerjasama strategis dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta guna meningkatkan potensi wisata berbasis budaya Melayu. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan oleh Bupati Siak, Alfedri, di Gedung R. Soegondo FIB UGM, Senin (24/1).

"Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata budaya Melayu serta melakukan penelitian mendalam mengenai peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura," ujar Alfedri.

Sebagai daerah bekas kerajaan Melayu terbesar di pesisir Sumatra, Siak memiliki warisan sejarah dan budaya yang kaya. Oleh karena itu, menurut Alfedri, pengkajian dan pengembangan lebih lanjut sangat diperlukan agar pelestarian budaya Melayu di Siak lebih efektif dan berkelanjutan.

"Kami juga menjalin kerjasama untuk pengiriman mahasiswa dalam berbagai program akademik dan penelitian budaya," tambahnya.

MoU ini mencakup berbagai aspek, di antaranya pelestarian dan pengembangan budaya Melayu, penguatan sektor pariwisata, serta pengembangan wisata budaya dan ekonomi kreatif.

"Kami berharap Fakultas Ilmu Budaya UGM dapat menjadi bapak angkat bagi upaya pelestarian budaya Melayu di Siak. Sebagai bekas pusat kerajaan Melayu, Siak telah menetapkan visinya dalam RPJMD sebagai pusat budaya Melayu di Indonesia. Visi ini juga akan diperkuat dengan regulasi Peraturan Daerah (Perda) untuk jangka waktu 20 tahun mendatang dengan tagline 'Siak The Truly Malay'," terang Alfedri.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Alfedri didampingi oleh Kepala Bapperida Siak L. Budhi Yuwono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak Fakhrurrozi, serta Kepala Dinas Pariwisata Siak Tekad Perbatas Setia Dewa.

#Siak