Pembangunan Bendungan Aek Parlakkitangan Dinilai Sia-Sia

Ahad, 21 Februari 2016 | 17:35:13 WIB
Bendungan Aek Parlakkitangan
RAMBAH (RA) - Sekitar 7 kilometer Bendungan Aek Parlakkitangan yang terletak di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dinilai sejumlah masyarakat dibangun sia-sia, karena saat ini sudah tidak dapat berpungsi untuk mengaliri puluhan hektar sawah di sekitar bendungan.
 
Informasi yang berhasil dirangkum dari tokoh masyarakat Desa Menaming, Lahutdin Lubis di dampingi Ismar Daulay, menjelaskan kalau bendungan sudah lama dibangun, namun karena konstruksi tidak bagus, bahkan terkesan asal jadi, sehingga bangunan ini terkesan sia-sia.
 
“Kita sering laporkan ini baik di Dinas Bina Marga Pengairan (DBMP) Rohul maupun ke Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Rohul, namun hingga kini belum ada tanggapan apapun,” terang Ismar dan Lahutdin, Minggu (21/2/2016).
 
Lanjutnya Lahuttdin, bangunan ini  tidak sesuai, bahkan ada yang tinggi dan ada yang rendah, sehingga air tidak sampai ke pesawahan, bahkan kini ada sekitar 40 meter rusak total. Kemudian, katanya lagi kalau bendungan diperbaiki ada 4 gorong-gorong harus dibongkar, ini yang mengakibatkan air tidak sampai ke lahan persawahan masyarakat.
 
“Harapan masyarakat supaya ini difungsikan, sehingga program-program pemerintah ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” tutur keduanya.
 
Di tempat berbeda, Personil TNI 02 Rambah, Serka Yendri dan Kopda Dedy Novery Samosir  turun langsung  ke lokasi persawahan masyarakat, melihat kondisi saluran irigasi yang tak layak lagi.  Keduanya membuat dokumentasi untuk dilaporkan pada pimpinan terkait keadaan bendungan dan irigasi tersebut.
 
Disampaikan Babinsa Desa Menaming, Serka Yendri, akibat rusaknya bendungan tersebut sehingga sekitar 70 hektar tidak dapat dilalui air, antara pada Kelompok Tani (Koptan), Cendana, Ranah Makmur 1 dan Ranah Makmur 2.
 
Serka Yendri berdialog dan berdiskusi dengan Ketua Koptan Desa Menaming Sumitro Lubis, sebab TNI menyerap informasi dari kekecewaan, keluh kesah dan kekesalan masyarakat  atas tidak berfungsinya irigasi tersebut.
 
“Kalau irigasi ini tidak berfungsi, secara otomatis lahan kami akan dialihfungsikan dengan tanaman kelapa sawit dan karet, sebab kami juga makan, kalau seperti infrastruktur, gimana padi mau bagus,” tegas Sumitro Lubis.
 
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala DPTH Rohul, Mubrizal, mengaku kalau ada masyarakat yang sudah melaporkan itu kepada dirinya, namun karena itu bukan tupoksinya makanya hanya bisa dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan intansi terkait.
 
“Kita sudah koordinasikan dengan pihak DBMP Rohul, ya tugas hanya sebatas menyampaikan dan mengkomunikasikan saja,” jawabnya.
 
Sementara, Kepala DBMP Rohul Arisman ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, namun sayang hand phone pejabat ini tidak aktif, kemudian didatangi ke kantornya juga tidak ada, hal yang sama juga dilakukan Kepala Bidang Pengairan DBMP Rohul, juga tidak berhasil mendapatkan informasi apapun.
 
 
Laporan : LIM
 

Terkini

Terpopuler