Riauaktual.com - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai PPP tak akan berani keluar dari PDIP meski Sandiaga Uno telah ditolak mentah-mentah jadi Cawapres Ganjar Pranowo.
Wacana poros PPP, Demokrat dan PKS, sempat dimunculkan Sandiaga Uno usai tawaran sebagai cawapres Ganjar Pranowo ditolak mentah oleh PDI Perjuangan.
Menurut Jamiluddin Ritonga, PPP tak bernyali untuk keluar dari PDIP, meskipun peluang merangkul Demokrat terbuka usai AHY dimentahkan Nasdem sebagai cawapres bagi Anies Baswedan.
“PPP kemungkinan akan tetap bersama PDIP mengusung Ganjar Pranowo. Sebab, (Plt) Ketum PPP tidak cukup mandiri dan berani untuk keluar dari PDIP,” kata Jamiluddin, Minggu (3/9) kemarin yang dilansir dari Pojoksatu.id.
Analis politik dari Universitas Esa Unggul ini berpandangan, karena masih jadi bagian dari koalisi pemerintah dan posisi tawar PPP cukup rendah.
Maka membuat Plt Ketum PPP Mardiono tidak cukup punya nyali untuk meninggalkan PDIP, apalagi bergabung dengan Demokrat dan PKS yang merupakan partai oposisi.
“Kalau ada yang mengatakan PPP akan menggandeng Demokrat dan PKS membentuk koalisi, peluangnya tampaknya sangat kecil," jelasnya.
Sebab, Plt Ketum PPP Mardiono lebih percaya diri bila Presiden Jokowi merestuinya.
“Jadi, selama tidak ada restu Jokowi, PPP akan tetap bersama PDIP, meskipun Sandiaga Uno tidak menjadi cawapresnya Ganjar,” tutupnya.