Duuh !! Harga TBS Sawit Turun Lagi

Rabu, 08 April 2015 | 13:22:23 WIB
kebun sawit

RIAU (RA)- Setelah sempat turun pada pekan lalu, pekan ini penurunan harga tandan buah sawit (TBS) di Riau kembali berlanjut, adanya proteksi perdagangan yang dilakukan oleh uni eropa dan juga pembatasan impor CPO dan turunannya oleh negara India menjadi penyebabnya.

Berdasarkan hasil rapat Tim Penetapan Harga Dinas Perkebunan Provinsi Riau, harga TBS periode 8-14 April 2015 turun tipis sebesar Rp5,95 per kilogram menjadi Rp 1.656,51 per kilogram (khusus sawit umur 10 tahun lebih).

Secara rinci, untuk sawit umur 3 tahun dipatok harga Rp1.185,77 per kg sebelumnya Rp1.190,02 per kg. Umur 4 tahun Rp1.324,07 per kg sebelumnya Rp1.328,84 per kg. Umur 5 tahun Rp1.416,83 per kg sebelumnya Rp1.421,94 per kg. Umur 6 tahun Rp1.458,57 per kg sebelumnya Rp1.463,81 per kg.

Sedangkan umur 7 tahun dipatok harga Rp1.514,22 per kg sebelumnya Rp1.519,67 per kg. Umur 8 tahun Rp1.561,43 per kg sebelumnya Rp1.567,05 per kg. Umur 9 tahun ditetapkan Rp1.611,61 per kg sebelumnya Rp1.617,39 per kg serta sawit umur 10 tahun lebih ditetapkan harga Rp1.656,51 per kg sebelumnya Rp1.662,46 per kg.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher harga TBS mengalami penurunan dalam empat pekan terakhir, hal itu disebabkan oleh proteksi perdagangan yang dilakukan oleh uni eropa dan juga pembatasan impor CPO dan turunannya oleh negara India.  Uni eropa selama ini memproteksi produk-produk mereka yang terganggu jika CPO membanjiri pasar eropa.

"Untuk itu uni eropa memberikan syarat yang semakin sulit jika ingin masuk ke pasar eropa" Ujar Zulher.

Untuk ke depannya, Zulher menyebutkan pemerintah pusat telah merencanakan untuk mencari negara sumber ekspor baru selain Eropa, India, Cina dan Amerika serikat. salah satunya adalah negara-negara yang berada di kawasan Amerika Selatan.

"Memang sulit, tapi kita harus yakin untuk memasarkan CPO. Untuk itu tugas kita dibawah agar terus memperbaiki kualitas CPO dan turunannya. Terutama para petani yang merupakan penghasil utama TBS sebagai bahan baku pembuatan CPO dan turunannya," harap Zulher.

Sementara itu harga CPO di Bursa Malaysia pada Selasa (7/4) jatuh dari level tertinggi 3 pekan tertekan oleh potensi kenaikan produksi Malaysia.

Kontrak CPO untuk Juni 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melemah 1,12% menjelang penutupan ke 2.208 ringgit atau Rp7,88 juta per ton.

Minyak sawit ditutup di harga tertinggi dalam 3 pekan untuk kontrak teraktif Bursa Malaysia, naik hingga 2,69% ke 2.250 ringgit atau Rp8,03 juta per ton.

Komoditas itu terus diperdagangkan melemah setelah dibuka melemah 0,40% ke 2.224 ringgit per ton dan sempat turun hingga 1,39% ke 2.202 ringgit atau Rp7,86 juta per ton.

Bloomberg melaporkan produksi minyak sawit Malaysia naik untuk pertama kalinya dalam 7 bulan pada Maret. Produksi CPO meningkat 18% dari 1,12 juta ton pada Februari menjadi 1,32 juta ton pada Maret.

 

Laporan : romg

Terkini

Terpopuler