Riauaktual.com - MALAYSIA harus bersiap menerima kedatangan varian XE. Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Medis Universiti Putra Malaysia Prof Malina Osman.
Di tengah kasus Covid-19 harian Malaysia yang berada dalam tren turun, ada kemungkinan varian XE tiba dalam waktu dekat (satu bulan).
Prof Malina Osman menjelaskan, varian XE bisa tiba di Malaysia dalam waktu satu atau dua bulan bahkan ketika perbatasan negara ditutup. Dia juga memperkirakan bahwa varian XE bisa tiba lebih cepat seperti yang telah terdeteksi di Thailand, Taiwan, dan Inggris.
"Varian XE secara teoritis bisa lebih cepat sampai. Kami berharap pengawasan kami bisa membantu membatasi penyebarannya," terang Prof Malina dilansir Strait Times.
Varian terbaru tersebut diklaim lebih cepat menular 10 persen dari Son Of Omicron/Stealth Omicron (BA.2). Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA) percaya bahwa itu menyebar lebih cepat daripada BA.2.
Prof Malina menambahkan, tidak ada indikasi jika varian XE menyebabkan infeksi parah seperti varian Delta. Tetapi risikonya bisa tinggi bagi mereka yang belum divaksinasi, atau tidak pernah kena infeksi Covid-19 sebelumnya.
Apakah Berbahaya?
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, menerangkan jika varian XE belum bisa dipastikan berbahaya atau tidak. Walaupun sebuah laporan UKHSA mengatakan,"XE menunjukkan bukti penularan komunitas di Inggris, meskipun saat ini kurang dari satu persen dari total kasus berurutan."
Dikatakan XE memiliki tingkat pertumbuhan 9,8 persen di atas BA.2, dan sekitar 637 kasus XE telah terlihat di Inggris sejak 19 Januari. Dengan ini, Prof Zubairi mengimbau agar masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker.
"Belum ada alasan untuk khawatir. Tetap pakai masker," jelas Prof Zubairi dalam Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.
Sumber: Okezone.com