Riauaktual.com - Klub Premier League Inggris, Arsenal membuat kejutan di hari terakhir jendela transfer musim panas 2021, Selasa (31/8/2021), dengan mendatangkan Takehiro Tomiyasu dari Bologna.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa The Gunners merogoh kocek hingga 20 juta euro atau setara dengan Rp340 miliar demi pemain 22 tahun itu.
Bagaimana sebenarnya sosok Takehiro Tomiyasu yang membuat Arsenal berani membelinya dengan harga terbilang mahal?
Dikutip dari Pojoksatu.id, pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic mungkin tidak terlalu terkejut ketika salah satu bek terbaiknya meninggalkan Stadio Dall’Ara.
Pelatih 52 tahun yang telah menyaksikan perkembangan sang bek selama dua tahun terakhir di Bologna.
Bek serba bisa ini memainkan setiap 64 pertandingannya di bawah mantan bek Inter dan Lazio, menjadi salah satu bek paling menarik di Eropa.
Karir sepak bola Takehiro Tomiyasu dimulai di kampungnya, di Jepang. Kemudian pada Januari 2018, klub Belgia Sint-Truidense mengontraknya dari Avispa Fukuoka.
Bologna dikenal sebagai klub kebijakan transfer mencari pemain berbakat yang kurang dikenal dan Tomiyasu menjadi contoh terbaru bahwa sistem di Stadio Dall’Ara bekerja dengan baik.
Pencari bakat Bologna tidak butuh waktu lama untuk melihat kemampuan Tomiyasu, dan langsung membelinya seharga 7 juta euro dari Sint-Truidense pada musim panas 2019.
Pada saat itu, dia telah melakukan debut seniornya di Jepang. Dan sampai saat ini TOmiyasu telah mencatat 23 penampilan dan satu gol bersama Timnas Jepang.
Dia juga bergabung dengan skuat U23 untuk Olimpiade Tokyo 2020 awal musim panas ini, yang menjadi alasan mengapa dia menikmati beberapa hari libur tambahan di awal musim Serie A.
Bisa Bek Tengah, Bek Kanan Juga Mumpuni
Tomiyasu memainkan pertandingan terakhirnya dengan Bologna pada hari Sabtu, dari bangku cadangan selama sembilan menit terakhir pertandingan melawan Atalanta.
Tomiyasu telah menarik minat Tottenham awal musim panas ini, dengan direktur Spurs Fabio Paratici yang menyadari kualitas bek, telah menyaksikannya berkali-kali beraksi selama waktunya di Juventus.
Ketika pemain Jepang itu tiba di Stadio Dall’Ara, posisi asli Tomiyasu adalah bek tengah. Namun berkat Mihajlovic, ia kini menjadi bek serba bisa yang juga mampu bermain sebagai bek kanan, di mana ia bermain 41 dari 64 penampilannya bersama Rossoblu.
Awal bulan ini, Football Italia menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan mengapa Tomiyasu bisa pindah ke London Utara, baik ke Tottenham atau Arsenal, menyoroti bagaimana dia bisa menjadi nilai tambah bagi kedua klub Premier League itu.
Pemain berusia 22 tahun itu memainkan 5,37 operan progresif per 90 menit di musim 2019-20 – tertinggi kedua di tim.
Dia juga memainkan 4,95 umpan ke sepertiga akhir pertahanan lawan, hanya kalah dari Andrea Poli.
Bologna berubah dari memiliki rata-rata 45% penguasaan bola di musim 2018-19 menjadi 52% di 2019-20.
Dia juga unggul dalam hal intersep dan blok, tampil sangat solid di lini belakang Bologna.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bos Arsenal, Mikel Arteta mendesak untuk menyelesaikan transfer Tomiyasu di hari terakhir jendela transfer musim panas ini.
Menarik ditunggu, mampukah pemain Jepang ini beradaptasi dengan sepak bola Inggris. Terutama ia diharapkan membantu Arsenal bangkit dari keterpurukan di awal musim ini.