Riauaktual.com - Patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban mendadak runtuh. Belum diketahui apa penyebab runtuhnya patung dewa keadilan tersebut.
Yang tersisa dari patung setinggi 30 meter itu hanyalah tiang rangka yang berdiri menjulang ke langit. Polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung pemecah rekor MURI sebagai patung tertinggi se-Asia Tenggara tersebut.
Runtuhnya patung Jenderal Guan Yu itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Runtuhnya patung yang terletak di bagian belakang kelenteng tersebut mengagetkan warga sekitar.
"Suaranya keras, kami yang mendengarnya kaget," ujar Jaman, warga Desa Latsari, Kecamatan Tuban, sebagaimana dikutip dari detikcom, Kamis (16/4/2020).
Pria 55 tahun yang rumahnya berada di belakang kelenteng tersebut mengatakan saat itu dia sedang bersama warga lain. Jaman mengaku melihat patung itu runtuh meski hanya sekejap.
"Patungnya kan terlihat dari sini karena letaknya di belakang kelenteng. Runtuhnya cepat, hitungan detik," kata Jaman.
Jaman menambahkan, meski patung runtuh, reruntuhan atau puing patung tersebut tak ada yang menyebar ke permukiman warga. Dia dan warga lain juga tak menuju ke kelenteng atau ingin tahu lebih lanjut karena kelenteng saat itu dalam keadaan tutup.
"Kelenteng posisinya tutup," tandas Jaman.
Reruntuhan patung (Foto: Istimewa)
Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono dan anggota langsung menuju lokasi kejadian. Di lokasi, Ruruh bertemu dengan beberapa pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio dan melihat puing-puing reruntuhan patung. Anggota juga segera mem-polce line lokasi.
"Tadi sempat ketemu beberapa pengurus kelenteng. Penyebab pasti runtuhnya belum bisa diketahui. Apa karena angin atau karena bahannya yang gimana. Pihak kelenteng juga belum bisa jawab karena ini dulu infonya bantuan dari warga Khonghucu," ujar Ruruh.
"Yang jelas, kami akan kumpulkan keterangan secepatnya supaya bisa segera diketahui penyebab runtuhnya patung ini," pungkas Ruruh.