Riauaktual.com - Ratusan masa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UNRI), melakukan demonstrasi di bundaran tugu Zapin, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (3/9/2018) sore.
Dipimpin Randi ketua BEM UNRI, mereka datang membawa spanduk menuntut pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau, agar menindaklanjuti Persekusi terhadap Neno Warisman.
Menurut Randi upaya persekusi terhadap Neno Warisman, adalah bentuk menciderai budaya Melayu yang berlandaskan sopan santun.
Aksi demontrasi mahasiswa itu, membuat pihak Kepolisian harus berupaya mengalihkan arus lalu lintas.
''Polda harus mengusut pihak yang melakukan Persekusi Neno Warisman. Dan jika tidak digubris, maka lima hari kedepan, kita akan datang membawa masa yang lebih banyak,'' ancam Randi.
Selain itu, masa juga menyalahkan sikap Kabinda Riau Marsma TNI Rahman Haryadi yang menyalahi etikanya sebagai pimpinan BIN di Provinsi Riau.
Menurutnya, tindakan Kabinda sangat menyalahi dan tidak memperbolehkan masyarakat menyampaikan aspirasinya.
''Apa yang kami lihat pada kedatangan Neno Warisman, adalah bentuk menciderai budaya Melayu. Dan upaya menciderai kebebasan berpendapat dimuka umum,'' ujarnya.
''Apabila tuntutan kita tidak digubris, kita bersama BEM se-Riau akan datang lima hari lagi,'' tambahnya.
Pantauan dilapangan, setelah berorasi didepan tugu Zapin. Masa lalu bergerak ke depan gerbang Polda Riau.
Masa menuntut, hendak menyampaikan surat tuntutan langsung kepada Kapolda Riau. Namun, sayang, upaya masa gagal. Sebab, Kapolda Riau, Brigjen Widodo Eko Prihastopo sedang tidak berada ditempat.
''Kami tunggu lima hari lagi jawabannya pak Polisi yang baik hati,'' kata Randi. (HA)