Riauaktual.com - Aksi berbahaya Marc Marquez di MotoGP Argentina terus menjadi perbincangan. Terbaru, legenda MotoGP, Giacomo Agostini ikut angkat bicara. Juara dunia 15 kali itu menilai Marquez tak seharusnya didiskualifikasi.
Pada balapan di Sirkuit Termas Rio, Senin (9/4/2018) dini hari WIB itu, Marquez melakukan setidaknya tiga kali bermanuver. Salah satu yang paling kontroversial adalah ketika berupaya menyalip Valentino Rossi, keduanya bersenggolan dan berujung pada terjatuhnya The Doctor.
Race Direction pun menjatuhi Marquez hukuman 30 detik, hingga meski melewati garis finis di posisi 5, ia dinyatakan finis di posisi 18.
Menurut Agostini, Marquez memang terlalu agresif bahkan melakukan tindakan bodoh.
Marc itu bodoh, dan saya katakan itu sebagai kawan. Ia membabat semua orang, saat harusnya bisa menunggu sampai tikungan berikutnya dan menyalip lebih baik. Ia malah berpikir ada ruang dan nyatanya ia tak bisa. Ini tindakan tak tepat. Bukannya saya membela Marc, tapi Anda juga harus lihat situasinya: jika ada ketegangan, Anda tak bisa tenang,” ujarnya.
Meski begitu, pria Italia berusia 75 tahun ini yakin agresi Marquez tak perlu sampai mengakibatkan diskualifikasi.
“Ia tak layak dijatuhi diskualifikasi, toh ia sudah dijatuhi hukuman dalam balapan. Jika Race Direction menjatuhkan diskualifikasi pada seorang rider setiap saat, mereka tak akan mau balapan lagi. Ini berlaku untuk semua orang,” tuturnya.
Agostini juga mengomentari sikap Rossi, yang menolak bicara dan dan menolak permohonan maaf Marquez saat rider Repsol Honda itu mendatangi garasi Movistar Yamaha usai balap.
Agostini dapat memaklumi kemarahan Rossi, namun tetap mengapresiasi niat baik Marquez, meski yakin rider Spanyol tersebut melakukannya di waktu yang tak tepat.
“Peristiwa macam itu takkan terjadi bila Marc tak melakukan manuver berisiko itu. Tapi ia melakukan kesalahan dan berniat minta maaf, meski permintaan maafnya tak diterima. Jika Marc menunggu 20-30 menit, mungkin situasinya bakal lebih tenang. Tapi apa yang terjadi biarlah terjadi. Kita tak usah membesar-besarkannya dan menciptakan drama,” tutupnya.
Sumber : pojoksatu.id