Riauaktual.com - Kepolisian meminta Ormas Pemuda Pancasila membantu mencari 14 orang anggotanya yang menjadi pelaku pengeroyokan dan penganiayaan dua anggota TNI AU Praka Ade Septianto dan Praka Hendrik Kareh yang wajahnya bolong karena ditimpuk durian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan ormas PP. Kalau ada informasi mengenai pelaku, beritahu kami," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, Jumat, 30 Maret 2018.
Indarto mengatakan kepolisian telah mengantongi identitas 14 orang pelaku pengeroyokan tersebut. Namun diduga 14 orang tersebut sudah tidak berada di Bekasi lagi. Kemungkinan sebagian dari mereka telah melarikan diri ke wilayah lain.
"Tim sedang melakukan pencarian terhadap mereka," kata Indarto menambahkan.
Sebelumnya diberitakan dua anggota TNI AU yaitu Praka Ade dan Praka Hendrik Kereh dikeroyok oleh 15 orang yang mengaku anggota Ormas Pemuda Pancasila.
Pengeroyokan itu terjadi ketika keduanya tengah berjulan durian di kiosnya yang berada di Jatikramat, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Kamis dinihari, 22 Maret 2018
Saat itu pelaku pengeroyokan meminta jatah durian kepada keduanya. Namun karena meminta terlalu banyak, Praka Ade menolaknya. Penolakan itu memicu belasan anggota Ormas kepemudaan yang terpengaruh miras itu geram dan melakukan pengeroyokan terhadap keduanya.
Namun karena kalah jumlah, keduanya menjadi bulan-bulanan belasan orang pengeroyoknya hingga wajah kedua prajurit TNI AU itu bolong-bolong akibat dihantam durian oleh para pelaku.
Seorang pelaku pengeroyokan bernama Ade (19) berhasil ditangkap tak lama setelah kejadian.
Sementara itu pada Rabu dinihari, 28 Maret 2018, Posko Pemuda Pancasila yang berada di Kota Bekasi dibakar orang tak dikenal. Tak hanya bangunan posko yang terbakar. Mobil operasional Feroza yang terparkir di dekat Posko juga jadi sasaran pembakaran.
Entah ada hubungan dengan pengeroyokan dua anggota TNI AU sebelumnya atau tidak, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Ormas Pemuda Pancasila Kota Bekasi yaitu Aries Budiman angkat bicara.
Aries mengatakan jika pembakaran posko tersebut rentetan dari peristiwa penyerangan dua anggota TNI AU sebelumnya yang diakui Aris dilakukan oleh anggotanya.
"Ini rentetan kasus penyerangan dua anggota TNI AU saat berjualan durian di Jatikramat," kata Aries saat meninjau lokasi posko yang dibakar.
Polisi kini masih mengusut dua peristiwa itu, baik pengeroyokan dua anggota TNI AU maupun pembakaran posko dan mobil operasional Ormas Pemuda Pancasila.
Sumber : kriminologi.id