Riauaktual.com - Deklarasi pencapresan Prabowo Subianto oleh Partai Gerindra direncanakan akan digelar 11 April 2018 di Sentul Bogor, Jawa Barat.
Gerindra tidak berada dalam posisi yang terlalu khawatir dengan koalisi karena partainya termasuk partai terbesar ketiga sehingga tidak membutuhkan banyak partai koalisi.
Oleh karenanya soal siapa cawapres yang bakal mendampingi Prabowo pun Gerindra tampak santai.
“Misalnya dengan PKS cukup, PAN cukup, PKB cukup, Demokrat cukup. Syukur Alhamdulillah. Tapi kami yakini dan optimistis yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra lebih dari dua partai,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dilansir Rmol.co.
Apakah jika kepastian usungan Prabowo ini resmi, masih terbuka peluang calin alternatif?
Tampaknya masih banyak partai yang berharap ada calon selain Jokowi dan Prabowo.
Maka, jika Gerindra hanya cukup dengan satu partai berkoalisi, masih ada kesempatan partai lain membentuk poros ketiga. Itupun jika tidak bergabung dengan Jokowi.
Lain halnya jika Gerindra melirik nama-nama populer kader partai yang selama ini tengah membangun elektabilitas di tengah publik. Inilah salah satu taktik yang paling bisa dimainkan Gerindra untuk membendung lawan ketiga.
Nama-nama seperti Muhaimin Iskandar dari PKB, Agus Harimurti dari Demokrat, Zulkifli Hasan dari PAN.
Tidak menutup kemungkinan ada lebih dari satu partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra.
“Yang jelas Gerindra sudah pasti berkoalisi dengan PKS. Namun, tidak menutup kemungkinan pula berkoalisi dengan partai lain seperti PAN, PKB, hingga Partai Demokrat,” kata dia.
Masih ada cukup waktu bagi Gerindra menentukan langkah politik melawan Jokowi, termasuk berhitung siapa lawan lainnya yang akan muncul sebagai poros ketiga jika memungkinkan.
Sumber : pojoksatu.id