Pelajar Terlibat Geng Motor, Disdik Pekanbaru Dilema

Rabu, 15 Mei 2013 | 06:50:00 WIB
H Abdul Jamal

PEKANBARU, RiauAktual.com - Setelah Kadisdik Pekanbaru memberikan tanggapannya mengenai siswa SMK yang tertangkap dalam aksi geng motor, maka Kabid SMP/SMA H Abdul Jamal pun menambahkan kalau dalam hal ini membuat Dinas Pendidikan menjadi dilema.

"Sebab, bila sudah sampai tindak kriminal memang harus bertindak tegas tetapi pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan punya program belajar 12 tahun, maka tindak tegas dengan mengeluarkan siswa tersebut bukankah akan menambah masalah bukan solusi yang didapat, dalam arti jika dikeluarkan dari sekolah itu dan di sekolah lain juga tidak mau menerimanya maka nanti malah akan tambah bebas dari pengawasan sekolah juga orangtua," katanya saat berbincang dengan RiauAktual.com, Rabu (15/5/2013).

Untuk itu, katanya, lebih baik dibina jika masih bisa dibina di sekolah serta diminta peran orangtua juga penting dalam hal pengawasan anak di luar jam sekolah. Sekolah hanya punya kewenangan pada saat siswa masih pada jam belajar sekolah untuk mentaati tata tertib sekolah dan di luar jam sekolah peran orangtualah yang sangat penting.

"Sedangkan sebelumnya sudah disosialisasikan baik dari sekolah bahkan dari pihak kepolisian yang bekerjasama dengan Polresta Pekanbaru untuk menyampaikan tentang tawuran, narkoba juga geng motor bahkan kita juga mempunyai program IKRAR yang melibatkan siswa pada saat upacara pada tanggal 2 Mei 2013 di depan kantor Walikota," ungkapnya lagi.

Jika dibilang kurangnya pembinaan dari sekolah, menurut Abdul lagi, tidak sepenuhnya bisa dikatakan begitu, sebab aksi geng motor terjadi pada malam hari dan sudah di luar dari jam sekolah, maka pengawasan dari orangtua juga sangat mendukung. "Pada dasarnya ada kerjasama antara sekolah, kePolisian serta orangtua dan jika ketiga ini bisa saling bekerjasama maka hal ini bisa dihindari," imbuhnya.

Laporan: Ade Lestari
Editor: Riki

Terkini

Terpopuler