Wiih, Pesawat Terbang Terbesar di Dunia Siap Jalani Uji Coba Landasan Pacu

Kamis, 01 Maret 2018 | 00:28:16 WIB
Stratolaunch, pesawat terbesar di dunia (Foto: Travelandleisure)

Riauaktual.com - Pesawat terbang adalah salah satu moda transportasi umum yang sering digunakan masyarakat untuk bepergian. Entah itu keluar negeri maupun keluar kota. Pesawat terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran sehingga kapasitasnya pun berbeda-beda.

Memiliki waktu tempuh yang lebih singkat membuat banyak orang memilih transportasi udara tersebut agar lebih efisien. Di sisi lain, pesawat tidak hanya digunakan untuk mengangkut penumpang. Banyak pihak yang memanfaatkan pesawat kargo untuk mendistribusikan barang dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun pernahkah Anda melihat atau bahkan menaiki pesawat terbesar di dunia? Selama ini jenis pesawat yang mungkin sering Anda temui adalah Airbus dan Boeing. Dalam waktu dekat, pesawat terbesar di dunia akan melakukan uji lepas landas untuk pertama kali. Pesawat tersebut bernama Stratolaunch.

Penciptanya yaitu Paul Allen yang juga pendiri Microsoft telah merancang pesawat sedemikian rupa sehingga memiliki lebar sayap seluas 385 kaki dan tinggi mencapai 50 kaki. Pesawat tersebut sudah mulai dipindahkan dari hanggarnya untuk menjalani serangkaian tes di landasan pacu. Sekadar informasi, kecepatan pesawat bisa mencapai 46 mph.

Bila uji coba landasan pacu berhasil, maka pesawat yang menggunakan mesin berbeda dari Boeing 747 akan melakukan uji coba penerbangan secepatnya pada tahun depan. Dengan berat mencapai 226,7 ton, pesawat ini akan terus menjalani uji coba di Mojave Air and Space Port di California. Jika diperhatikan, bentuk pesawat ini hampir seperti dua unit dijadikan satu.

Sebelum ada pesawat ini, pesawat penumpang A380 diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia. Luas sayapnya mencapai 875 meter persegi dan memiliki kapasitas penumpang 469 orang. Sayangnya, Anda mungkin tidak bisa merasakan terbang dengan Stratolaunch.

Alasannya lantaran pesawat dengan lebar sayap 262 kaki itu hanya akan digunakan untuk meluncurkan roket yang membawa satelit ke angkasa. Roket tersebut menempel di perut pesawat dan akan keluar saat pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki.

Hingga saat ini memang belum bisa dipastikan waktu yang tepat untuk pesawat beroperasi. Namun pihak perancang yakin pesawat ini sudah siap terbang dalam satu dekade ke depan. Demikian seperti yang dilansir dari Travel and Leisure, Kamis (1/3/2018).

Terkini

Terpopuler