Riauaktual.com - TUBUH memerlukan nutrisi yang seimbang untuk tetap berenergi. Banyaknya pandangan mengenai nutrisi, tak jarang menimbulkan salah persepsi. Bahkan, apa yang dipercayai benar mengenai nutrisi ternyata hanya mitos.
Dilansir dari Health, Jumat (16/7/2017), inilah 5 mitos mengenai nutrisi yang sering salah dipahami;
Tubuh bisa membakar kalori pada junk food dengan berolahraga
Tidak semua kalori bisa dibakar dengan aktivitas fisik, bahkan dengan latihan sulit sekali pun. Terlebih nutrisi yang terkandung dalam junk food bisa dikatakan sedikit. Sebuah studi di tahun 2015 menemukan zat aditif yang berasal dari makanan olahan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit autoimun. Aktivitas fisik yang Anda lakukan untuk membakar kalori dari junk food bisa memberikan tekanan pada tubuh sehingga fisik menjadi lemah. Hal ini dikarenakan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga proses pembakaran menjadi lebih sulit. Untuk itu, Anda tetap harus menjaga diet makanan sehat agar mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Tidak masalah mengonsumsi protein dalam jumlah banyak
Kebanyakan orang takut mengonsumsi karbohidrat berlebih karena menyebabkan obesitas. Tapi sebenarnya, mengonsumsi terlalu banyak makronutrien termasuk protein bisa mencegah penurunan berat badan dan menyebabkan kenaikan berat badan. Manfaat dari protein adalah memelihara, menyembuhkan, dan memperbaiki jaringan di dalam tubuh. Jumlah protein yang diterima oleh tubuh seharusnya tidak lebih dari 65 gram perhari. Untuk memaksimalkan protein yang Anda makan, Anda bisa membaginya dalam beberapa waktu sepanjang hari.
Percuma berolahraga kalau setelahnya makan
Hal ini tidaklah benar. Kalori yang Anda konsumsi setelah berolahraga penting untuk memulihkan tubuh. Proses pemulihan ini adalah kunci untuk mempertahankan massa otot, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kebugaran. Hanya, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan vitamin setelah berolahraga.
Buah tidak baik dikonsumsi karena mengandung gula
Kebanyakan mengonsumsi gula memang bisa menyebabkan diabetes dan kegemukan. Tetapi gula alami yang berasal dari buah berbeda dengan gula yang telah diolah dari tebu. Sebuah penelitian baru di Harvard mengungkapkan bahwa gula dalam buah tidak berkontribusi pada berat badan. Selain itu, gula alami dari buah kurang terkonsentrasi dibanding makanan manis lainnya. Tubuh setidaknya memerlukan asupan buah sebanyak dua kali sehari.
Mengonsumsi lemak membuat tubuh bertambah gemuk
Banyak orang yang fobia terhadap lemak. Padahal lemak juga diperlukan oleh tubuh, selama yang dikonsumsi adalah lemak sehat. Mengonsumsi lemak secara benar malah bisa membantu untuk menurunkan berat badan. Lemak nabati seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan meningkatkan hormon penekan nafsu makan. Lemak sehat juga telah terbukti mengurangi peradangan, meningkatkan metabolisme, dan menjadi sumber antioksidan.