RIAU (RA) - Pada Rapat Umum Pemegang Saham-Luar Biasa (RUPS-LB) pekan lalu, Direktur Utama (Dirut) PT Riau Air, Teguh Triyanto meminta mundur. Manajmen Riau Air lantas tidak mengizinkan, dengan harapan dapat membantu proses penyehatan perusahaan penerbangan milik daerah tersebut.
Menurut Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau, tenaga dan pikiran sangat dibutuhkan. Namun demikian jika memang mantan pejabat maskapai Garuda itu tetap ingin mundur, dipersilahkan dengan catatan setelah Riau Air benar-benar sudah sehat atau setidaknya setelah proses perizinan penerbangan yang ditargetkan satu tahun terhitung dari sekarang sudah berhasil beroperasi kembali.
"Memang pada RUPS-LB lalu manajmen memintanya tidak mundur. Kecuali nanti setelah semua perizinannya sudah selesai dilakukan dan Riau Air kembali beroperasi," kata Irhas Irvan kepada wartawan, Senin (11/3).
Ada pun alasan lainnya, kalau pun dipersilahkan mundur, tentu yang menjadi pertimbangan manajmen dampaknya. Karena selain tidak mudah mencari figur, proses pengangkatan Dirut juga memakan waktu yang cukup lama.
Sehingga dikhawatirkan akan mengganggu berbagai planing yang direncanakan manajmen. Seperti rencana pembayaran hutang, penyehatan manajemen, pengurusan izin penerbangan hingga beroperasinya kembali Riau Air sebagai perusahaan daerah, untuk melayani dunia penerbangan di Indonesia.
"Pengangkatan Dirut itu bukan mudah. Paling cepat tiga bulan, ada seleksi, fit and propertest," ungkap Irhas.
Laporan: MT
Editor: Riki