Riauaktual.com - Sebagaimana diketahui saat ini, kewenangan pendidikan SMA dan SMK Negeri sudah beralih ketangan Pemerintah Provinsi Riau. Untuk itu Pemrov diharapkan bisa memperbaiki Kualitas pendidikan yang ada saat ini di Kota Pekanbaru.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Fikri Wahyudi Hamdani, mengatakan, pihaknya sangat setuju peralihan kewenangan ini. Sebab, selama ini campur tangan Pemprov Riau melalui Disdik, sangat minim ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekanbaru.
"Langkah ini tentunya harus kita dukung, disamping kita juga harapkan bantuan perbaikan sarana, pembangunan sekolah baru dan bantuan anggaran lainnya. Makanya, dengan adanya kewenangan ini, justru diharapkan kuwalitas pendidikan di Kota Bertuah ini, akan lebih bagus dari sebelumnya," ucapnya kepada wartawan, Selasa (17/1).
Fikri juga menyebut, dengan perubahan kewenangan ini, bisa memperbaiki kualitas pendidikan. Sehingga mulai sekarang tentunya Pemprov harus bantu full. Karena begitu banyak persoalan pendidikan di Kota Pekanbaru ini, terutama minimnya anggaran. "Makanya saya katakan tadi , siapapun, harus mendukung ini," tuturnya.
Disinggung mengenai kebijakan ini menitikberatkan kepada keberadaan komite sekolah, dan tidak boleh memungut biaya apapun lagi kepada orangtua siswa, Fikri mengakui berbagai pungutan masih saja terjadi dan sangat memberatakan masyarakat terutama orang tua siswa.
"Selama ini laporan yang kerap masuk ke DPRD, memang banyak orangtua siswa mengeluh dengan sejumlah iuran yang ditetapkan pihak komite sekolah. Padahal, tidak semua orangtua siswa setuju. Hal seperti juga kedepan kita harapkan bisa untuk dibenahi" ujarnya.
Selain banyaknya dugaan pungli di tingkat SMA dan SMK Negeri, pihaknya di Komisi III juga meminta iuran atau pungutan lainnya di tingkat SMP dan SD Negeri, juga tidak diperbolehkan. Karenanya, domain untuk tingkat SD dan SMP ini, tetap di bawah Disdik Pekanbaru, harus melakukan hal yang sama, seperti yang akan dilakukan Disdik Riau.
"Apalagi iuran yang dilakukan komite sekolah selama ini, menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, hampir setiap tahun, selalu terjadi pungli. Baik saat penerimaan siswa baru, perpisahan dan sebagainya. Pungli yang dilakukan dengan berbagai modus. Ini yang juga haru dibenahi," sebutnya. (DWI)