Syamsuar : Jaga Kebhinekaan di Negeri Ini

Rabu, 30 November 2016 | 17:08:22 WIB
Bupati Siak Syamsuar sampaikan orasinya pada Apel Nusantara Bersatu di halaman kantor Bupati Siak

SIAK (RA) - Syamsuar tak kuasa menahan haru, saat menyampaikan orasi kebangsaan pada Apel Nusantara Bersatu di halaman kantor Bupati Siak, Rabu (30/11/2016). Dengan suara terbata-bata, orang nomor satu di Kabupaten Siak itu mengajak semua pihak untuk turut serta menjaga dan merawat kebhinekaan masyarakat di negeri istana.

Dalam kesempatan itu Syamsuar tak henti-hentinya menyeru semua pihak untuk mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan. Sultan Syarif Kasim II sebagai pahlawan nasional yang telah mengorbankan segala-galanya untuk tegaknya persatuan dan kesatuan NKRI.

"Sekitar tujuh puluh satu tahun yang lalu di Siak, Pahlawan Nasional Sultan Siak ke 12 Sri Sultan As Sayydis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin II atau yang lebih dikenal Sultan Syarif Kasim II telah menorehkan tinta emas dalam kisah kepahlawanan bangsa ini," cerita Syamsuar sambil sesekali menyeka air mata.

Dengan mengambil keputusan Sultan Siak tersebut memimpin upacara penaikan bendera merah putih di halaman istana Asserayah El Hasyimiyah, dan selanjutnya menemui presiden Sukarno untuk menyerahkan kedaulatan kerajaan berikut kekayaan yang tidak sedikit. "Beliau lebih memilih hidup sederhana sebagai rakyat biasa hingga akhir hayatnya," ucap Syamsuar penuh haru.

Masih kata Syamsuar, Hari ini bangsa kita tengah melalui sebuah ujian berat, yang justru datang dari bangsa sendiri. Bung Karno pernah berkata “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih berat karena melawan bangsamu sendiri”.

“Tepat seperti prediksi Presiden pertama kita, bahwa ujian bangsa kita saat ini adalah persatuan dan kesatuan bangsa kita sendiri. Sebagai suku melayu, bukan hal aneh bagi kita untuk berfikiran terbuka, menghargai perbedaan dan tetap kokoh dalam pendirian dan keyakinan sebagai umat beragama serta bisa bergaul dengan suku bangsa dan agama apapun di bumi melayu kita ini," terang Syam.

Untuk itu dirinya mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat kebersamaan dan warisan ke-Bhinekaan pada masyarakat. Karena dengan demikian, sama halnya dengan menghidupkan cita-cita dan menghargai pengorbanan perjuangan pahlawan untuk NKRI.

"Terkait persoalan tuntutan Ahok di Jakarta yang akhir-akhir ini mengusik kehidupan bangsa ini. Mari sama-sama kita tegaskan tidak ada hubungan dan pengaruhnya dengan ke-Bhinekaan yang kita punya. Mari kita jawab ancaman disintegrasi yang mengintai dengan menempatkan segala sesuatu dan mengembalikan berbagai persoalan sesuai tuntutan hukum yang berlaku di negeri ini. Jangan gara-gara nila setitik, rusak gulai sebelanga," tegas Bupati.

Sebagai pewaris kebhinekaan dingeri ini lanjutnya, jangan mau diadu domba. Negeri ini harus dijaga bersama. Jadikan pancasila sebagai pengikat kebangsaan. Selanjutnya tugas kita sebagai warga Negara yang baik adalah memberikan sumbangsih pemikiran dan mengawal peradaban sesuai proporsi masing-masing.

Sementara Dandim 0303 Bengkalis yang diwakili Perwira Penghubung Mayor Infantri Sumarno mengajak kepada seluruh lapisan masysarakat untuk menjaga NKRI.

“Maraknya isu makar ditengah-tengah kita sambung Sumarno, biarpun itu belum terbukti jelas namun demikian ancamannya akan berdampak mengganggun keutuhan NKRI. Maka dari itu kita semua harus besatu padu untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan republik Indonesia, diatas kepentingan suku, kelompok maupun golongan," katanya.

Panglima TNI juga menyampaikan kata Sumarno, dirinya tidak rela apabila rakyat Indonesia tercerai berai atau terpecah belah. Maka dari itu kegiatan ini sebagai bentuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta untuk mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia dengan simbol ikat kepala merah putih.

"Ini menunjukan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia masih bersatu. Jika ada yang ingin coba-coba kembali ingin menjajah bangsa ini, bukan hanya TNI saja yang beraksi tapi seluruh rakyat Indonesia bersatu padu untuk mengusir penjajah tersebut," pungkasnya.

Apel tersebut diikuti oleh Polisi, ASN, Honorer, organisasi kemasyarakatan, Mahasiswa dan pelajar, selain itu juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Tionghoa, tokoh agama, tokoh adat, anggota Forkompimda, pimpinan instansi vertikal, pimpinan MUI, forum kerukanan umat beragama, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak TS Hamzah dan sejumlah pimpinan SKPD dilingkungan pemerintah kabupaten Siak. (jas)

Terkini

Terpopuler