Ketua Tim Pemenangan Sebut Tak ada Alasan KPU Diskualifikasi Said Usman

Ahad, 02 Oktober 2016 | 19:24:37 WIB
Abu Bakar Siddiq SH MH

PEKANBARU (RA) - Ketua tim pemenangan Bibra-Said (BISA) Abu Bakar Siddiq SH, MH, mengatakan bahwa pihaknya akan tetap maju dan tidak akan pernah mundur sekalipun terkait penjegalan kepada Pasangan BISA, H Said Usman Abdullah (SUA).

Yang mana dalam prosesnya KPU Kota Pekanbaru tidak meloloskan SUA karena Disibilitas sebagaimana rekomendasi yang diterima dari RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, dalam tes kesehatan jasmani dan rohani.

"Dalam perjalanannya (tes kesehatan) tidak akan mengganggu proses. Itu (Disibilitas,red) hanya indikasi. Dalam PKPU Nomor 5 Tahun 2016 sudah sangat jelas disebutkan, yang tidak bisa itu bila calon sakit permanen, inikan hanya indikasi," ucap Abu, kepada wartawan, Minggu (2/10).

Pihaknya mengaku optimis dan tim akan tetap maju, apapun alasan yang diberikan KPU Kota Pekanbaru, tidak akan menghalangi simpatisan BISA dan yang pastinya tetap berjuang sampai akhir nanti.

"Disibilitas bukanlah suatu alasan bagi KPU untuk mendiskualifikasi pasangan IDE-SUA. Kita tetap lanjut dan kita tetap optimis, bahwa segala proses ini tidak menghalangi. Termasuk melakukan upaya langkah politik dan hukum nantinya," ucapnya

Sementara itu, Sekretaris DPC PPP Kota Pwkanbaru, Zulkarnain, mengatakan bahwa dalam proses dan aturan yang berjalan saat ini, pihaknya juga akan tetap berjuang. Sebab, dalam perjalanannya, segala proses tahapan yang berjalan tidak semudah begitu saja dilepas.

"Kita masih punya hak dan tidak bisa digugurkan begitu saja, artinya ada proses ada aturan main. ketentuan hasil kesehatan dari paslon ini hanya menyebutkan ada indikasi ada kekurangan. Sebenarnya kekurangan itu untuk berobat bukan untuk dibatalkan. Ingat, Allah tidak akan tidur," tuturnya.

Ditanya apakah ada kemungkinan ada segelintir orang yang melakukan politisir sehingga pasangan BISA dijegal, Zulkarnain mengungkapkan bahwa hal itu bisa saja terjadi dalam proses politik yang sedang berjalan saat ini.

"Itu (penjegalan,red) bisa saja dan ini bisa terjadi dalam perhelatan politik. Jangankan helatan, pemilihan RT dan RW saja bisa dipolitisir secara politik," tuturnya. (BIR)
 

Terkini

Terpopuler