BAGANSIAPIAPI (RA) - Pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) yang terjadi di Rohil pada tahun ini memang dinilai memprihatinkan, karena mengakibatkan alokasi anggaran di daerah menjadi terpangkas separuhnya.
Bupati Rokan Hilir H Suyatno mengajak segenap jajarannya untuk dapat berpikir kreatif sekaligus bekerja maksimal guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor yang ada.
Salah satu potensi lokal yang dapat dikembangkan menurut bupati adalah pembuatan sepatu minimal untuk memenuhi kebutuhan bagi pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA se-kabupaten Rohil. Program yang telah dimasukkan didalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) itu bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan dinegeri seribu kubah tersebut.
"Pemkab pastinya akan mendukung kegiatan usaha pembuatan sepatu tersebut. Kalau perlu bukan hanya usaha di keluarga saja tapi dibangun pabrik sepatu di Rohil ini, bayangkan berapa pemasukan PAD bagi daerah kita," kata Suyatno di Bagansiapiapi.
Bupati menerangkan jumlah pelajar di Rohil mencapai ratusan ribu, setiap tahunnya dilakukan penerimaan siswa baru. Bila ada usaha pembuatan sepatu itu di daerah maka bisa diarahkan agar sepatu tersebut dibeli dari pusat kerajinan atau sentra usaha tempatan saja.
"Disamping ada PAD bagi daerah, perlengkapan para pelajar kita dapat terpenuhi tentunya hal itu juga dapat mengurangi angka pengangguran karena otomatis dengan adanya lapangan pekerjaan akan direkrut tenaga kerja yang berpotensi di bidang itu," kata Suyatno.
Bupati mengatakan jika perlu pemkab memfasilitasi untuk pelatihan pembuatan sepatu dengan melibatkan produsen sepatu dari Cibaduyut, Bandung. "Adakan pelatihannya di sini, berapa lama pelatihannya ditentukan kemudian ditindaklanjuti dengan usaha pembuatan sepatunya," kata bupati.
Menurutnya,selain membangun pabrik sepatu pemkab rohil juga akan menyiapkan balai latihan kerja (Blk) agar para generasi muda kita bisa mandiri didunia keusahaan.
"selama ini kebanyakan masyarakat kita setelah menamatkan sekolahnya mengharapkan bisa mengabdi dipemerintahan dengan menghonor. Makanya kita akan membangun Blk agar generasi muda kita bisa lebih mandiri tanpa harus mengharapkan bekerja dipemerintahan sebagai tenaga honorer," Sebut Suyatno.
"Pembangunan Blk ini tujuannya selain untuk melatih generasi muda juga diyakini akan mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,ini salah satu peluang kita kedepannya agar bisa membangun dunia keusahaan dinegeri seribu kubah. Makanya kita akan membangun Blk dan melatih generasi muda denga harapan bisa membuka usahanya sendiri. Karena Blk itu fungsinya mengajar dan melatih masyarakat agar mahir dalam dunia usaha guna meningkatkan perekonomian," pungkasnya. (hms)