RIAU (RA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, fog atau kabut dengan kandungan butiran air menyelimuti sebagian besar wilayah di Provinsi Riau, sehingga mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas.
"Pagi ini dilaporkan jarak pandang cuma 100 meter di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan akibat keberadaan kabut," beber Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, seperti yang dilansir dari antarariau di Pekanbaru, Kamis.
Lalu di wilayah ibu kota Provinsi Riau yakni Kota Pekanbaru hanya 600 meter, kemudian Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu cuma 800 meter, sedangkan daerah pelabuhan di Kota Dumai normal dengan delapan kilometer.
Menurutnya, kabut yang terjadi tersebut dipastikan bukan berasal dari kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, meski dalam beberapa hari terakhir provinsi ini kembali mengalami karhutla.
Seperti kemarin, satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra mendeteksi 29 titik panas berada di wilayah daratan Riau dan tersebar pada tujuh kabupaten yakni di Rokan Hilir 13 titik.
Lalu Pelalawan lima titik, Rokan Hulu empat titik, Kuantan Singingi tiga titik, Indragiri Hulu dua titik, Kampar dan Kepulauan Meranti masing-masing memberi sumbangan satu titik.
"Tapi kabut tebal atau disebut juga dengan hanya bersifat sementara. Begitu terdapat sinar matahari, maka akan hilang. Makin siang atau semakin tinggi matahari, maka keadaan makin membaik," katanya.
Dia berujar, pantauan sensor modis pada citra satelit baik Aqua maupun Terra mengalami blank area atau tidak bisa memantau keberadaan titik panas dan titik api di sebagian besar wilayah Sumatera.
"Satelit cuma bisa pantau delapan titik panas berada di dua provinsi yakni Aceh dan Bangka Belitung dengan masing-masing memberi sumbangan empat titik. Di Riau dinyatakan nihil karena blank area," ucap Slamet.
Tim udara satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau dilaporkan, terus melanjutkan operasi pengeboman air sebagai upaya penanggulangan titik api di tiga kabupaten yakni Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kampar.
"Dua helikopter jenis Sikorsky dan MI-8 hingga kini masih terus melakukan operasi pemadaman di Kecamatan Pujud dan Kecamatan Tanah Putih di Rokan Hilir," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Riau, Mayor Ferry Duwantoro.
Ia berujar, di Rokan Hilir kebakaran hutan dan lahan terpantau cukup luas. Kebakaran ini mulai terjadi sejak Sabtu (10/9) atau mulai masuki liburan panjang dan hingga kini proses pemadaman masih berlangsung.
Kebakaran juga terjadi di daerah perbatasan antar dua kabupaten yakni Rokan Hulu dan Kampar atau tepatnya di kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi.
"Cuma hutan yang terbakar di Bukit Suligi sudah kita padamkan. Tetapi, saat ini hanya menyisakan asap tipis. Belum jelas berapa luas kebakaran untuk di area ini," katanya.