EKONOMI (RA) - Perum Bulog Sub-Divre III Surakarta merealisasikan pengadaan beras hingga Agustus 2016 sebesar 75,3 persen dari jumlah yang ditargetkan tahun ini 100.000 ton setara beras.
"Realisasi pengadaan pangan yang dilakukan oleh Bulog Surakarta hingga Kamis (18/08/2016), mencapai 75.325 ton beras," Kepala Perum Bulog Sub-Divre III Surakarta Rizal Mulyawan, di Solo, Jumat (19/08/2016).
Menurut Rizal Mulyawan, realisasi pengadaan pangan tersebut terbanyak di wilayah Kabupaten Sragen mencapai 20.883 ton, disusul daerah Klaten yakni 15.922 ton setara beras, Sukoharjo (8.798 ton), Wonogiri (8.646 ton), Karanganyar (8.163 ton), Surakarta (7.416 ton), dan Boyolali (5.445 ton).
"Kami tetap optimistis target 100 ribu ton hingga akhir Desember 2016 dapat terpenuhi," kata Rizal Mulyawan.
Menurut dia, Bulog melakukan pengadaan yang terus meningkat tersebut berkat kerja sama antara satgas Bulog dengan mitra kerja, kelompok tani, anggota TNI atau baik dari Kodim maupun Korem dalam menyerab gabah hasil panen petani.
"Kami telah menyimpan beras di sembilan gudang yang tersebar di tujuh daerah kabupaten dan kota seperti Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen dan Kota Solo," katanya.
Menurut dia, beras yang tersimpan di Gudang Bulog tersebut antara lain untuk cadangan pangan nasional, pengendalikan harga pasar, bantuan bencana, dan pelayanan pembagian beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) di wilayah Surakarta.
"Kami sekarang memiliki stok cukup untuk kebutuhan di wilayah Surakarta, hingga Maret 2017," katanya.
Dia mengatakan kegiatan pembagian raskin yang sekarang disebut rastra, pada tahap ke delapan bulan ini, akan dimulai Selasa (23/08/2016) hingga Kamis (25/08/2016), antara lain di Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Solo, dan Klaten.
Menurut dia, dalam penyaluran rastra tersebut di eks Keresidenan Surakarta, totalnya sebanyak 6.667 ton per bulan untuk 444.533 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).
"Kami siap melayani masyarakat dalam pendistribusian rastra. Kami berharap rastra dapat membantu meringankan bebas masyarakat," katanya. (rimanews)