INHU (RA) - Tahun ini merupakan tahun ke lima pemberian obat pencegahan massal dari penyakit filariasis. Secara umum upaya yang dilakukan Pemkab Inhu pada tahap sebelumnya telah mencapai target. Dan 1 oktober nanti kegiatan ini akan dilakukan serentak di seluruh wilayah yang tergolong dalam wilayah endemis penyakit ini.
”Sasaran pemberian obat pencegahan massal filariasis ini adalah seluruh masyarakat Inhu yang tergolong pada kelompok usia diatas dua tahun kecuali ibu yang dalam kondisi hamil. Sejauh ini, sudah ditemukan sejumlah kasus penyakit filariasis di tiga kecamatan di Inhu. Diantaranya, Kecamatan Rengat Barat, Sungai Lala dan Kelayang," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Inhu Rika Varia Nora, Selasa (9/8).
Disebutkan, Rika, Penyakit ini tidak dapat diobati, untuk itu upaya yang dilakukan Dinkes Inhu yakni melakukan tata kelola agar tidak memperburuk kondisi penderita.
Ia mengharapkan, melalui rakor ini akan terbentuk komitmen untuk mensukseskan gerakan pemberian obat massal penyakit filariasis sehingga nantinya penderita penyakit ini tidak bertambah dan tahun 2020 mendatang tidak lagi ditemukan.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Inhu H Asriyan mengatakan melalui rapat koordinasi ini diharapkan mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan bulan eliminasi kaki gajah sekaligus untuk mengevaluasi kendala yang ditemukan pada tahapan sebelumnya.
Untuk itu, ia menghimbau agar semua pihak yang terkait agar dapat membangun satu komitmen guna mensukseskan pemberian obat pencegahan massal filariasis pada 1 oktober mendatang.
“Saya berharap, melalui rakor ini dapat memacu semangat semua pihak terkait untuk membentuk satu komitmen demi mencapai hasil yang terbaik. Semoga kerja keras kita dapat memberikan hasil terbaik bahwa masyarakat Inhu terhindar dari penyakit ini,” jelas H Asryan. (Ob)