September, proyek Palapa Ring Barat ditargetkan mulai dibangun

Senin, 08 Agustus 2016 | 14:35:25 WIB
Palapa Ring Project.

EKONOMI (RA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudi Antara menargetkan pembangunan proyek kabel serat optik (Broadband) Palapa Ring bagian Barat bisa dibangun bulan depan. Nilai dari paket barat Palapa Ring ini senilai Rp 1,28 triliun dan dengan panjang kabel serat optik sekitar 2.000 kilometer (Km). Paket Barat akan menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna).

"Nilai pinjamannya Rp 900 miliar lebih, hampir Rp 1 triliun," ujar Menteri Rudi saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/8).

Menteri Rudi menargetkan seluruh proyek ini rampung pada 2019. Diharapkan, rampungnya proyek tersebut bisa membantu mewujudkan cita-cita ekonomi digital.

"Tahun 2019 semuanya selesai. Jadi semua ibu kota/kabupaten dan kotamadya harus terhubung dengan broadband. 514-an ibukota kabupaten dan kotamadya," kata pria yang akrab disapa Chef RA ini.

Proyek yang sempat mandeg lama ini, merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP).

Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO). Skema availability payment (AP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan usaha.

Palapa Ring adalah usaha pemerintah membangun infrastruktur kabel serat optik yang menjangkau berbagai daerah terpencil di Indonesia. Proyek tersebut dibagi menjadi tiga paket, yakni paket Barat, Timur dan Tengah.

Paket Tengah menjangkau Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, sampai Kepulauan Sangihe-Talaud dengan jangkauan kabel sepanjang 2.700 km. "Yang paket tengah, kami masih menunggu rencana financial closing dari konsorsium pemenang, ini kan BUMN lead-nya, LEN," tuturnya.

Sementara, Ring Timur menjadi ring terpanjang dengan total kabel serat optik sepanjang 6.300 km yang meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua. Nilai paket ini pun cukup fantastis mencapai Rp 4 triliun.

"Jadi diharapkan September penandatanganan kontrak dengan konsorsium pemenang Timur. Kalau Timur nilainya itu lebih dari Rp 4 triliun, nilai capexnya," pungkasnya.(merdeka.com)

Terkini

Terpopuler