Studi: Risiko bisnis di Prancis lebih tinggi ketimbang Afganistan

Rabu, 03 Agustus 2016 | 10:50:42 WIB
Bentrok Prancis.

EKONOMI (RA) - Banyak perusahaan berencana keluar dari United Kingdom pascakeputusan negara kerajaan tersebut hengkang dari Uni Eropa. Namun, mereka sepertinya enggan menjadikan Prancis sebagai pelabuhan bisnis selanjutnya.

Sebab, negeri multietnis tersebut dinilai rentan kerusuhan. Tingkat kerentanannya dinilai paling tinggi ketimbang negara maju dan berkembang lainnya. Bahkan Afganistan.

Demikian diungkap CNBC, hari ini, berdasarkan studi yang dibuat Verisk Maplecroft, firma analisis risiko bisnis berbasis di Inggris.

"Seiring banyak perusahaan melakukan penilaian dalam merelokasi kantor pusatnya dari United Kingdom menyusul Brexit, studi ini menyediakan wawasan berguna terkait permasalahan struktural yang dialami dunia bisnis di Prancis," ungkap studi tersebut.

Prancis sering dilanda demonstrasi panjang pada tahun lalu lantaran tidak memiliki mekanisme untuk mengantisipasinya. Sebagai ilustrasi, unjuk rasa berujung kerusuhan antara demonstran yang keberatan dengan perubahan regulasi ketenagakerjaan dengan polisi terjadi pada Juni lalu.

"Kerusuhan sipil ini bisa berdampak pada kerusakan pada properti dan terhentinya proses bisnis lantaran adanya gangguan pada infrastruktur kunci."

Selain Prancis, negara eropa yang juga memiliki risiko tinggi akan gangguan bisnis adalah Yunani. Negeri Pada Dewa ini harus kehilangan statusnya sebagai negara berkembang lantaran krisis utang.

Sementara Italia dinilai memiliki risiko sedang. Sedangkan United Kingdom dan Jerman dianggap memiliki risiko kecil.

Namun risiko bisnis di UK berpotensi meningkat seiring dengan dimulainya negosiasi sulit harus ditempuh pemerintahan Perdana Menteri Theresa May untuk keluar dari Uni Eropa.

"Brexit berpotensi menimbulkan keresahan di negara tersebut. Kemungkinan naiknya harga barang impor dikombinasikan dengan perlambatan ekonomi sepertinya akan menjadi sumber ketidakpuasan masyarakat."(merdeka.com)

Terkini

Terpopuler