EKONOMI (RA) - Gubernur Jambi Zumi Zola berharap Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha Syaifuddin menjadi bandara bertaraf internasional di wilayahnya. Namun, tidak seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Sultan Thaha Syaifuddin cukup memiliki tujuan ke Malaysia dan Singapura.
Menurut Zumi, tujuan dijadikannya Bandara Sultan Thaha Syaifuddin sebagai bandara bertaraf internasional adalah karena banyak keluarga atau kerabat dari masyarakat Jambi yang berpergian ke Malaysia dan Singapura.
"Jambi punya 3 Bandara: Sultan Thaha, Muara Jambi, dan Kerinci. Nah di Sultan Thaha kami ingin mendorong terus dan sekarang fasilitas sudah baik, Alhamudlillah," ucap Zumi Zola saat berbincang dengan Merdeka.com.
"Kami ingin mendorong (Bandara Thaha Syaifuddin) menjadi bandara internasional. Tujuannya kemana? tujuannya tidak jauh-jauh, cukup Malaysia-Singapura," katanya.
"Kenapa Malaysia-Singapura? karena banyak orang Jambi ini punya kerabat, menyekolahkan anak dan berobat di sana. Kalau di Bandara Soekarno Hatta kan banyak traffic-nya ke sana. Alangkah baiknya langsung (dari Jambi ke Malaysia/Singapura)," sebutnya.
Mantan aktor film Merah Putih ini mengaku, keinginannya ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Ini sudah saya sampaikan ke Bu Rini (Menteri BUMN), Menhub Jonan (saat sebelum reshuffle) dan pak presiden," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menginginkan adanya pembangunan dua bandara di wilayah lain. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses pariwisata di Jambi, seperti wilayah Muara Bungo dan Pegunungan Kerinci.
"Bungo bagus sekali cuma masalah akses, sampai 5 jam. Nah apalagi di Kerinci, itu daerah pegunungan alamnya bagus sekali cuma akses butuh 8 hingga 9 jam. Ini daerah yang berbatasan dengan padang."
"Tinggal masalah aksesnya, bandaranya belum representatif lah. Jadi agendanya ini akan di bangun bandara, minta pemkab pembebasan 5 hingga 10 hektar, kalau siap maka tahun 2017 bisa bangun. Karena itu komitmen. Pembangunan ini banyak cita-cita kita," tuntasnya.(merdeka.com)