EKONOMI (RA) - PT Semen Baturaja mencatat laba bersih semester I mencapai Rp 130,81 miliar, meningkat tipis dari periode sama tahun lalu Rp 130,51 miliar. Sementara, penjualan semen perseroan pada enam bulan pertama 2016 mencapai Rp 651,93 miliar atau tumbuh tiga persen dari tahun lalu Rp 635,23 miliar.
Dari sisi volume, penjualan semen perseroan mencapai 693.193 ton atau tumbuh sebesar 4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 666.184 ton.
Direktur Utama Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo, mengatakan peningkatan kinerja penjualan ditopang oleh meningkatnya pembangunan infrastruktur Sumatera Selatan.
"Saat ini market share Semen Baturaja di wilayah Sumatera Selatan sekitar 50 persen-55 persen. Sehingga dampak dari peningkatan permintaan semen di Sumatera Selatan sangat berpengaruh kepada penjualan Semen Baturaja," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/8).
Pamudji mengungkapkan penguasaan pasar Sumsel dikarenakan Semen Baturaja sudah memiliki pabrik di sana. Sementara, kompetitor yang ingin masuk ke pasar Sumatera Selatan cukup sulit jika tidak memiliki pabrik.
"Tidak mudah pasar mau masuk secara besar-besaran ke Sumsel karena harus masuk lewat Sungai Musi. Biasanya proyek besar itu pakai semen curah, tidak mudah bawa itu dari tempat jauh ke sana. Tapi kalau kita punya pabrik di sana, makanya Sumsel masih jadi market kami," paparnya.
"Selain itu Sumatera Selatan di mana sedang menyiapkan infrastruktur untuk persiapan Asian Games 2018, pembangkit listrik, jalan ton dan lain sebagainya sehingga meningkatkan jumlah penjualan kita," tutupnya.(merdeka.com)