SIAK (RA) - Pasar Seni yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Siak tahun 2013 yang berjumlah 44 kios, hingga kini tidak berjalan seperti yang diharapkan. Ini terjadi akibat tidak mampu dikelola oleh yang menempati.
"Kios yang ada di pasar itu terancam ditarik sesuai dengan perjanjian awal. Sebab setelah satu tahun enam bulan diresmikan bupati, hanya 8 kios saja yang aktif," Kata Kepala Dinas Perdagangan UKM Kabupaten Siak Drs H Wan Bukhari MSi saat Sidak bersama Kadis Pariwisata dan Kadis Kebersihan Pasar dan Pertamanan, Selasa (26/7).
Menurut Wan Bukhari, sejak dari awal dibangunnya Pasar Seni tersebut oleh Pemerintah Daerah, tujuannya guna mendukung negeri bekas kerajaan ini sebagai daerah kunjungan wisata.
"Sehingga bagi pengunjung yang datang jika mereka ingin mencari buah tangan bisa datang kesini. Tapi kenyataanya setelah selama satu Tahun enam bulan diresmikan penempatan kios pasar seni ini, eh kios yang aktif hanya delapan saja, sisanya tak jelas," katanya.
Sidak yang dilakukan pihaknya bersama Kadis Pariwisata dan Kadis Pasar Kebersihan Pertamanan bertujuan untuk mendata kios yang ada di pasar tersebut.
"Bagi pemilik kios yang tidak mampu mengelolanya, maka kios tersebut akan kita tarik lagi dan akan diserahkan kepada orang yang betul-betul bisa mengelola," tegas Wan Bukhari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kabupaten Siak, Hendrisan SSos MSi mengatakan, pasar seni dibangun oleh Pemerintah Daerah melalui SKPD yang dia pimpin lewat dana APBD dua tahun anggaran.
"Memang tujuan dibangun kios pasar ini oleh Pemerintah Daerah dikarenakan Kabupaten Siak sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi orang. Tapi, karena banyak kios yang tidak aktif, tentunya ini sangat kita sayangkan," ucap Hendrawan. (JAS)