JAKARTA (RA) - Kondisi Embarkasi Haji Indramayu, Jawa Barat, menuai sorotan dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina. Ia menyebut fasilitas embarkasi tersebut tidak layak dan memprihatinkan, padahal sejak awal dibangun diharapkan bisa meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji asal Jawa Barat.
"Sejak awal berdirinya embarkasi ini, kami berharap jemaah bisa terlayani lebih baik dengan adanya Bandara Kertajati. Sehingga tidak terjadi penumpukan di Soekarno-Hatta atau Pondok Gede. Namun faktanya, kondisinya justru makin memprihatinkan," kata Selly dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/9/2025).
Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu menilai, sejak awal pembangunan sudah banyak persoalan yang muncul, termasuk dugaan wanprestasi. Ia pun mendesak adanya audit menyeluruh dari Kementerian Agama terkait pengelolaan dan pemanfaatan anggaran embarkasi.
"Dengan hanya dua kali pemberangkatan yang sudah berjalan, kondisinya sudah sangat buruk. Maka harus ada audit menyeluruh untuk memastikan apakah anggaran sebelumnya benar-benar digunakan sebagaimana mestinya atau justru ada penguapan," tegasnya.
Selly juga menyoroti rencana tambahan anggaran sebesar Rp101 miliar yang diajukan Kantor Wilayah Kemenag. Menurutnya, permintaan tersebut harus ditinjau secara ketat sebelum disetujui.
"Permintaan tambahan Rp101 miliar ini perlu dikaji secara ketat. Jangan sampai ada pemborosan lagi. Kami ingin anggaran benar-benar tepat sasaran agar jamaah haji bisa memperoleh pelayanan yang layak," ujarnya.
Lebih lanjut, Selly mengingatkan jika nantinya aset embarkasi dikelola sebagai Badan Layanan Umum (BLU), maka pengelolaan harus benar-benar profesional.
"Kalau nanti dijadikan BLU, maka harus memberikan pelayanan optimal kepada jamaah haji. Jangan sampai jamaah yang ingin beribadah malah terbebani dengan fasilitas yang jauh dari kata layak," tegasnya usai meninjau Asrama Haji Indramayu, Kamis (25/9/2025).