PELALAWAN (RA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang tergabung dalam Kelompok 1 di Desa Trimulya Jaya, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, melaksanakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1, sebagai bagian dari proses identifikasi dan pemecahan masalah berbasis data.
Kegiatan ini diawali dengan survei langsung ke rumah-rumah warga, khususnya kepala keluarga, untuk mengumpulkan data mengenai aspek kesehatan, hukum, dan komunikasi, yang relevan dengan disiplin ilmu para mahasiswa peserta KKN.
Setelah seluruh data terkumpul, tim mahasiswa mengolah informasi tersebut ke dalam bentuk diagram dan visualisasi.
Hasilnya kemudian dipaparkan dalam forum musyawarah yang dihadiri oleh Kepala Desa Trimulya Jaya, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta disaksikan secara daring oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ns.Tengku Abdur Rasyid, M.Kep.
Dari hasil survei, ditemukan beberapa permasalahan mendasar yang perlu ditindaklanjuti secara langsung.
Di antaranya adalah kebiasaan membuang sampah yang belum terpilah, serta masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai cara membeli obat yang aman dan efektif.
Menindaklanjuti temuan tersebut, mahasiswa bersama masyarakat melakukan aksi nyata berupa pembuatan tempat sampah organik dan non-organik sebagai bentuk awal penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis pemilahan.
Selain itu, mereka juga menyelenggarakan penyuluhan tentang cara membeli obat secara aman dan efektif, untuk mengurangi praktik membeli obat tanpa resep atau pertimbangan medis yang tepat.
"Kami berupaya agar setiap kegiatan yang kami lakukan benar-benar menjawab permasalahan masyarakat berdasarkan data yang kami temukan. Melalui musyawarah, kita cari solusi bersama, lalu kita kerjakan bersama," ujar Marlisa Fitriani, salah satu anggota Kelompok 1 KKN Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
Menurut Marlisa, kegiatan KKN di Desa Trimulya Jaya tidak berhenti pada aksi implementatif semata. Setelah seluruh program dijalankan, akan dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa 2 (MMD 2) sebagai bentuk evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
"Dalam MMD 2 nanti, kami akan membahas apa yang sudah berjalan, kendala apa yang ditemui, dan yang paling penting adalah menyusun rencana tindak lanjut agar program yang sudah kami inisiasi bisa berlanjut meski KKN sudah selesai," jelasnya.