PKS Tandun PTPN IV Regional III Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik Ramah Lingkungan

Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:30:00 WIB
PKS Tandun PTPN IV Regional III Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik.

PEKANBARU (RA) - Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tandun yang berada di bawah pengelolaan PTPN IV Regional III di Kabupaten Kampar, Riau, berhasil mengolah limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME) menjadi sumber energi listrik ramah lingkungan.

Langkah inovatif ini telah dijalankan lebih dari satu dekade terakhir, dan mampu menghasilkan energi listrik dengan kapasitas total 1,5 Megawatt, melalui instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

Head of Project Management Office PTPN IV Regional III, Masrukin, menjelaskan bahwa seluruh proses operasional PKS Tandun telah menerapkan prinsip berkelanjutan dan kepatuhan terhadap standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah.

"Seluruh aktivitas operasional kami jalankan sesuai regulasi lingkungan dan prinsip keberlanjutan. Termasuk pemanfaatan limbah cair sawit menjadi energi listrik yang digunakan kembali untuk operasional pabrik," ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Ia menyebutkan bahwa limbah yang dulunya dianggap tak bernilai kini justru menjadi energi baru terbarukan yang sangat potensial. 

Listrik yang dihasilkan PLTBg PKS Tandun bahkan turut menyuplai kebutuhan energi untuk pabrik inti sawit (PKO) yang juga berada di wilayah operasional Kebun Tandun.

Menurut Masrukin, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap ekonomi sirkular sekaligus mendukung program nasional dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) menuju target net zero emission 2060 sesuai Paris Agreement.

"Tidak ada limbah yang dibuang begitu saja. Semua diolah, dimanfaatkan ulang, dan berkontribusi nyata dalam pengurangan emisi. Ini bukti komitmen kami dalam pengelolaan berkelanjutan," lanjutnya.

Sebagai informasi, PTPN IV Regional III memiliki total enam instalasi biogas yang tersebar di berbagai wilayah. 

Dua di antaranya dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, sementara empat lainnya digunakan untuk co-firing (pencampuran bahan bakar biogas dengan bahan lain untuk pembangkitan energi).

Baru-baru ini, instalasi PLTBg co-firing di Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, juga mencatat prestasi dengan meraih Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) sebuah pencapaian penting yang menjadi sertifikasi pertama dalam industri sawit nasional.

Sertifikat ini membuka peluang perdagangan karbon dan memperkuat posisi perusahaan sebagai pelaku industri hijau yang berkelanjutan.

"Kami akan terus berinvestasi dalam hilirisasi energi baru terbarukan. Selain memberikan nilai ekonomi baru, hal ini juga memperkuat citra perusahaan dan mendukung agenda hijau nasional," tutup Masrukin.

Terkini

Terpopuler