PEKANBARU (RA) - Sebaran titik panas (hotspot) di Provinsi Riau mengalami penurunan signifikan dibandingkan hari sebelumnya. Jika pada Senin (4/8/2025) tercatat 383 hotspot, maka hari ini, Selasa (5/8/2025), jumlahnya menurun menjadi 163 titik.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira Mawadah, menyampaikan bahwa data tersebut diperoleh berdasarkan pantauan BMKG melalui citra satelit. Meski menurun, Yudhistira tetap mengingatkan bahwa jumlah tersebut masih cukup tinggi dan patut diwaspadai.
"Sebaran titik panas di Riau didominasi oleh Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 89 titik dan Kabupaten Bengkalis 41 titik. Ini menunjukkan indikasi kuat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pesisir timur Riau," ungkapnya.
Selain Rokan Hilir dan Bengkalis, titik panas juga terpantau di Kota Dumai 13 titik, Kabupaten Indragiri Hilir 12 titik, Siak 7 titik dan Indragiri Hulu 1 titik.
Di Rokan Hilir, titik panas terpantau tersebar di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu Babusalam, Bagan Sinembah, Simpang Kanan dan Bangko Pusako. Sementara di Kabupaten Bengkalis, titik panas pada umumnya tersebar di wilayah Pulau Rupat.
Sementara itu, provinsi lain di Sumatera juga mencatat kemunculan hotspot, antara lain Sumatera Utara 36 titik, Sumatera Barat 18 titik, Jambi 6 titik, Aceh 4 titik, Sumatera Selatan 2 titik dan Bengkulu 1 titik.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan maupun aktivitas yang dapat memicu api, terutama pada musim kemarau yang sedang berlangsung.