PEKANBARU (RA) - Provinsi Riau kembali dilanda ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sabtu, 19 Juli 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebaran asap yang berasal dari wilayah Riau dan telah meluas hingga ke negeri tetangga, Malaysia.
Berdasarkan pantauan citra satelit Himawari 9 milik BMKG pukul 10.00 WIB, asap terpantau bergerak ke arah timur laut, melintasi batas wilayah Indonesia dan memasuki kawasan Teluk Kemang, Malaysia.
Arah angin di Indonesia umumnya dominan yang bertiup dari Tenggara–Selatan menuju Barat Laut–Timur Laut mempercepat pergerakan asap tersebut ke luar wilayah Riau.
"Kalau dilihat dari peta sebaran asap, asap tersebut menuju ke wilayah malaysia, untuk detail wilayah malaysia kami tidak bisa sebutkan dengan pasti," ujar Forecaster BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto, Sabtu (19/7/2025).
Citra satelit juga menunjukkan adanya akumulasi titik panas (geohotspot) yang diduga menjadi sumber utama sebaran asap. BMKG mencatat, Riau menyumbang 259 dari total 694 titik panas yang terdeteksi di Pulau Sumatera pada hari yang sama.
“Rokan Hulu tercatat sebagai wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni 107 titik. Disusul Rokan Hilir sebanyak 95 titik dan Kota Dumai 17 titik,” ungkap Gita Dewi S, Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Sabtu malam.
Titik panas lainnya tersebar di Siak (15 titik), Kampar (10), Pelalawan (7), Bengkalis (5), Kuantan Singingi (2), dan Indragiri Hulu (1).