PEKANBARU (RA) – Kenaikan harga kelapa dan santan di Provinsi Riau turut berdampak pada pelaku usaha kecil, termasuk pedagang es rumput laut di Kota Pekanbaru. Rizal, salah seorang pedagang yang sudah bertahun-tahun menjalani usaha tersebut, mengaku harus memutar otak agar tetap bisa bertahan.
Kepada Riauaktual.com, Rizal menjelaskan bahwa mahalnya harga santan membuatnya tidak bisa menaikkan harga jual secara sembarangan, karena khawatir akan kehilangan pelanggan.
“Kalau harga jual dinaikkan, takut pembeli jadi sepi,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Sebagai solusi, Rizal mulai mengurangi takaran santan dan mencampurkannya dengan susu untuk menjaga cita rasa tetap nikmat. Inovasi sederhana ini membantunya menghemat bahan baku tanpa mengorbankan kualitas minuman yang ia jual.
“Saya berusaha tetap jualan dengan cara yang lebih hemat, tapi rasanya tetap enak,” tambahnya.
Meski demikian, Rizal mengakui pendapatannya menurun sejak harga bahan baku naik. Jika sebelumnya ia bisa mengantongi sekitar Rp250.000 per hari, kini hanya mencapai Rp200.000.
Rizal berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga kelapa dan santan, agar pedagang kecil sepertinya bisa kembali menikmati keuntungan yang layak.
“Kalau harga kelapa stabil, usaha kami pasti lebih lancar,” tutupnya penuh harap.
Meningkatnya harga bahan pokok seperti santan menjadi perhatian penting bagi pelaku usaha mikro di Pekanbaru. Pemerintah daerah pun diharapkan dapat segera merespons keluhan ini sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi lokal.