PEKANBARU (RA) - Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Ekonomi C Universitas Riau, di bawah bimbingan Dra. Herdini, M.Si, menggelar pelatihan kewirausahaan kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Limbungan Baru, Pekanbaru.
Pelatihan ini mengajarkan pembuatan Kerupuk Daun Ubi Kayu dan Minuman Ubi Ungu Creamy, sebagai bagian dari proyek kepemimpinan mahasiswa.
Kegiatan yang berlangsung Selasa (29/4/2025) lalu ini dipusatkan di rumah salah satu anggota PKK dan dipimpin oleh ketua kelompok Rakha Nuradhiyanto bersama anggota tim: Anjeli, Nadia, Amanah, Mariana, Titin, Renny, dan Cah Dayani.
Dra. Herdini, M.Si selaku dosen pembimbing mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang berhasil mengangkat potensi bahan pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomi.
"Saya bangga mahasiswa mampu menjembatani ilmu akademik dengan kebutuhan masyarakat. Ini langkah nyata pendidikan berbasis pengabdian," ujarnya.
Ketua tim pelaksana, Rakha Nuradhiyanto, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan wirausaha, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat.
"Kami ingin memberdayakan ibu-ibu PKK agar dapat memanfaatkan bahan sederhana menjadi produk yang bernilai jual, bahkan bisa dikembangkan jadi usaha rumahan," jelas Rakha.
Turut hadir dalam kegiatan ini Lurah Limbungan Baru, Ketua PKK Ibu Henny Andra, Sekretaris PKK, serta perwakilan RW setempat. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan.
Ibu Henny Andra selaku Ketua PKK Kelurahan Limbungan Baru menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat berkelanjutan.
"Ini sangat bermanfaat. Kami harap kegiatan seperti ini terus dilakukan, karena dapat membuka peluang ekonomi baru untuk ibu-ibu di sini," ungkap Henny.
Pelatihan dimulai dengan sosialisasi mengenai manfaat dan peluang usaha dari daun ubi kayu dan ubi ungu. Setelah itu, peserta diajak praktik langsung pembuatan kerupuk dan minuman sehat berbahan dasar lokal tersebut.
Menariknya, seluruh produk hasil pelatihan dibagikan kepada peserta sebagai buah tangan. Hal ini menjadi bentuk apresiasi serta motivasi agar ibu-ibu PKK dapat mencoba membuatnya kembali di rumah.