PEKANBARU (RA) - Kantor Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Provinsi Riau menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kerjasama Kemitraan serta Pemilihan Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Riau periode 2025-2027 pada Jumat (25/4/2025) kemarin.
Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mhd Irzal SE, ME dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah arahan penting kepada pengurus IPKB.
Salah satunya terkait transformasi besar BKKBN yang kini berada di bawah naungan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
"Secara struktur, BKKBN kini satu bendera dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Fungsinya sama, membantu presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas," ujar Irzal.
Dengan status baru ini, lanjutnya, BKKBN semakin besar dan kuat, sejajar dengan kementerian lainnya.
"BKKBN kini memiliki pola kerja, kultur, dan program yang baru. Ini perlu diinformasikan secara luas kepada masyarakat," tegasnya.
Irzal menambahkan, program-program lama tetap dilanjutkan, namun kini diperkaya dengan lima program prioritas atau quick wins.
Pertama, program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yaitu tempat penitipan anak bagi orang tua yang bekerja. BKKBN bertugas membina para pengasuh, terutama di kawasan perkebunan.
Program kedua adalah Gerakan Orangtua Asuh Anak Stunting (Genting), yang menargetkan bantuan nutrisi dan non-nutrisi bagi keluarga berisiko stunting.
"Target nasional Genting adalah 1 juta keluarga, sedangkan Riau diberi target 16.500 keluarga," ungkap Irzal.
Quick wins ketiga yakni Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak sebagai jawaban atas fenomena fatherless.
Program keempat adalah peluncuran AI-SuperApps tentang keluarga, sebuah aplikasi digital tempat masyarakat bisa bertanya tentang program kependudukan, alat kontrasepsi, hingga konsultasi keluarga.
Kelima, Lansia Berdaya, yakni program pemberdayaan lansia agar tetap sehat, aktif, mandiri, dan produktif.
"Lansia kita sekolahkan bukan untuk membaca atau berhitung, tetapi untuk berinteraksi dan tetap produktif," jelas Irzal.
Selain itu, Irzal menyoroti target Total Fertility Rate (TFR) nasional 2025–2045 yang diharapkan mencapai angka 2,1. Saat ini, TFR di Riau berdasarkan Pendataan Keluarga BKKBN tahun 2024 tercatat 2,19.
Soal kualitas penduduk, Irzal menyampaikan pentingnya pemerintah daerah menetapkan target pendidikan masyarakat dan meningkatkan jumlah pekerja perempuan. Ia juga mendorong penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) di setiap daerah.
Irzal berharap seluruh program ini dapat disosialisasikan oleh IPKB melalui berbagai tulisan, sehingga semakin banyak masyarakat yang memahami program-program tersebut.
Sementara itu, Ketua IPKB Riau, Reni Rahayu menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis BKKBN.
"Sinergi dengan BKKBN berjalan sangat baik. Koordinasi yang intens membuat kami mudah menyampaikan berbagai informasi kepada publik," ujarnya.
Dalam Rakornis tersebut, juga digelar pemilihan Ketua IPKB Riau periode 2025–2027. Melalui pemungutan suara digital, Reni Rahayu kembali terpilih secara aklamasi.
Usai terpilih, Reni menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. "Fokus saya ke depan adalah memperkuat peran IPKB sebagai mitra BKKBN dan lebih aktif menyosialisasikan program-program pembangunan kependudukan di Riau," tutupnya. (PA)